Makassar, Sonora.ID - Seluruh sekolah di Kota Makassar belum akan menggelar pembelajaran secara tatap muka dalam waktu dekat.
Keputusan ini diambil Pj Walikota Makassar, Rudy Djamaluddin dengan pertimbangan mencegah meluasnya penyebaran Covid-19.
Rudy menilai kondisi pandemi virus corona di Makassar masih berisiko terutama peserta didik.
"Ini anak-anak kita tidak boleh didekatkan dengan risiko yang sangat berbahaya dengan mereka," kata Rudy saat ditemui di gedung DPRD Kota Makassar, Jl AP Pettarani, Selasa (4/8/2020).
Baca Juga: Pemerintah Pusat Usulkan Geopark Maros Pangkep Masuk Anggota Unesco
Rudy mengakui hingga kini Pemkot belum dapat perizinan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) untuk belajar tatap muka. Memberlakukan sistem belajar tatap muka saat ini dinilai masih berbahaya.
"Mereka masih sangat berisiko, belum terpikirkan untuk itu. masih COVID tidak ada alasan lain, kita tunggu petunjuk dari pusat," tambahnya.
Pj Walikota menambahkan izin dari pusat penting karena tentunya akan melakukan pencermatan terlebih dahulu.
Baca Juga: Mentan RI Suntik Anggaran Pangan Untuk Sulsel Senilai Rp10,8 Miliar
"Pemerintah pusat melakukan pencermatan yang jauh lebih komprehensif lebih dalam lagi terkait dengan kepentingan bangsa dan negara terhadap anak-anak," tuturnya.
Data terakhir awal pekan ini, total positif Covid 19 di Makassar sebanyak 5.670 orang. Bertambah 46 orang jika dibanding sehari sebelumnya.
Dengan rincian, 3.799 orang dari total positif dinyatakan sembuh dan 233 orang meninggal dunia.
Sementara ada 1.638 orang masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri.
Baca Juga: Enggan Temui Pendemo, Pj Walikota Makassar Kabur Lewat Pintu Rahasia.