Update Terkini Ledakan Beirut, Lebanon, Setidaknya 100 Orang Tewas dan 4.000 Orang Terluka

5 Agustus 2020 13:46 WIB
Update Ledakan di Beirut Lebanon, Setidaknya 100 tewas, 4.000 terluka
Update Ledakan di Beirut Lebanon, Setidaknya 100 tewas, 4.000 terluka ( )

Sonora.ID – Update terkini mengenai ledakan dahsyat yang terjadi di Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8/2020) setidaknya memakan korban jiwa hingga 100 orang, dan lebih dari 4.000 orang terluka, dilansir dari Theguardian.com yang mengutip dari Red Cross.

Hal ini diungkapkan oleh Gubernur Beirut, Marwan Abboud kepada salah satu stasiun radio lokal bahwa lebih dari 100 orang masih hilang, termasuk beberapa petugas pemadam kebakaran.

"Beirut tidak pernal melalui apa yang dilalui kemarin," ujar Abboud.

Baca Juga: Pemicu Ledakan di Lebanon, Apa itu Pupuk Amonium Nitrat?

Setelah bencana besar ini, ada beberapa kebingungan mengenai jumlah korban yang meninggal. Pejabat Palang Merah di Beirut sebelumnya mengatakan bahwa diperkirakan jumlah korban bisa mencapai 100 orang.

Namun, sekarang nampaknya jumlah kematian akibat bencana tersebut akan lebih dari 100. Hal ini dikarenakan masih banyak orang yang hilang dan belum ditemukan.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, mengatakan ada satu orang warga negara Indonesia yang luka namun kondisi sudah stabil.

Baca Juga: Ledakan di Lebanon Tewaskan 73 Orang, Pupuk Pertanian Disinyalir Jadi Penyebabnya

"Ada satu WNI yang mengalami luka-luka (inisial NNE). Staf KBRI sudah berkomunikasi melalui video call dengan yang bersangkutan. Kondisinya stabil, bisa bicara dan berjalan," kata Faizasyah.

Dia menambahkan yang bersangkutan sudah diobati oleh dokter rumah sakit dan sudah kembali ke apartmennya di Beirut.

Terjadi dua ledakan

Ledakan pertama terjadi di kawasan pelabuhan pada Selasa petang waktu setempat. Banyak warga yang merekam dampak ledakan pertama dengan asap abu-abu yang membumbung tinggi.

Selang beberapa saat, pada pukul 18.08 waktu setempat terjadi ledakan kedua yang jauh lebih besar dari ledakan pertama sebagaimana dilansir dari New York Times dan terlihat pula dari video yang tersebar.

Saking masifnya, ledakan itu bisa terdengar hingga ke negara tetangga, seperti Siprus yang terletak 240 kilometer jauhnya.

Baca Juga: Ledakan Maut di Lebanon, Presiden AS Sebut 'Semacam Serangan Bom'

Penyebab ledakan

Perdana Menteri Hassan Diab menyatakan penyebab ledakan tersebut disinyalir disebabkan karena 2.750 ton amonium nitrat yang merupakan pupuk pertanian.

Diab menambahkan bahwa pupuk itu disimpan selama bertahun-tahun dalam gudang di tepi laut. "Memicu bencana alam dalam setiap arti," kata dia dilansir dari AFP.

Diab menegaskan bahwa Pemerintah Lebanon segera menggelar penyelidikan untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas insiden mengerikan tersebut.

"Apa yang terjadi hari ini tidak akan dibiarkan begitu saja. Mereka yang bertanggung jawab akan menerima akibatnya," janji Diab.

Baca Juga: Kejanggalan Sumber Ledakan Monas, Granat Asap atau Granat Nanas?

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm