Makassar, Sonora.ID - Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mendorong seluruh kepala daerah di wilayahnya untuk gencar berinovasi demi menekan penyebaran Covid-19.
Menurutnya, hal itu penting dilakukan lantaran kepala daerah yang paling mengetahui daerahnya masing-masing. Ia pun mendukung jika Pemda memberlakukan sanksi atau punishmen jika masyarakat tidak menaati aturan. Namun sanksi yang diberikan harus sejalan dengan norma-norma kearifan lokal daerah masing-masing.
"Sudah dilakukan di Kota Makassar, terus menyosialisasikan bagaimana pentingnya penggunaan masker. Tapi suatu saat sanksi harus diberlakukan. Tapi bagi saya kearifan lokal yang harus kita junjung patuh terhadap aturan dan protokol kesehatan," ujar Nurdin Abdullah kepada awak media.
Baca Juga: Menko PMK dan Wagub Sulsel Rayakan Idul Adha Bersama Pengungsi Banjir Bandang Masamba
Nurdin meminta Pemda mampu menyusun skenario untuk menertibkan warganya agar lebih disiplin baik dengan sanksi maupun tidak ada sanksi.
Sebagai contoh, di Kota Makassar telah diperkuat adanya Perwali dan di Kabupaten Gowa, Peraturan Bupati atau Perbup protokol kesehatan tengah dibahas di DPRD Gowa. Lebih jauh Nurdin berharap, Janurari tahun depan, vaksin Covid-19 sudah bisa digunakan.
"Kita sudah menyampaikan ke daerah, kalo ini sih seluruh kepala daerah punya inovasi sendiri sesuai kondisi daerah masing-masing. KaRena Pemprov itu seragam, belum tentu sesuai dengan daerah masing-masing. Sebentar lagi kok, januari mungkin kita udah vaksin, kan sudah ditemukan," harapnya.
Operasikan Dua Unit Mobil PCR Pekan Ini
Nurdin Abdullah menambahkan, khusus di Makassar sebagai ibu kota Sulsel sekaligus episentrum, pihaknya terus meningkatkan massif tracing dan testing melalui pemeriksaan PCR setiap harinya. Rencanannya, dalam pekan ini, akan hadir dua unit mobil PCR yang akan melayani pemeriksaan swab keliling.
Baca Juga: Nurdin Abdullah Target Sulsel Bebas Stunting Tiga Tahun ke Depan
Menurutnya, fasilitas ini nantinya akan bergerak melakukan pemeriksaan di daerah yang masih zona merah atau jadi episentrum penyebaran Covid-19 seperti Luwu Timur dan Gowa.
"Kalau di Makassar kan laboratorium sudah banyak. Kita mau fasilitasi daerah dengan kasus Covid-19 masih tinggi seperti Luwu Timur dan Gowa," pungkas Nurdin.