Banjarmasin, Sonora.ID - Setelah sekian lama bungkam, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kalsel akhirnya mau membeberkan jumlah Tenaga Kesehatan (Nakes) yang terinfeksi.
Sedikitnya ada 62 dokter umum dan dokter spesialis yang terpapar virus Corona.
Bahkan sudah ada 3 orang dokter yang gugur setelah cukup lama berjuang melawan virus mematikan tersebut.
Selain dokter, jumlah perawat di Kalsel yang terjangkit Covid-19 juga tidak kalah banyaknya.
Baca Juga: Keliling Saat Pandemi, Risma Beri Semangat Dokter, Perawat & Petugas Kebersihan
Jumlahnya ada 208 orang dan juga sudah ada yang meninggal dunia.
Juru Bicara GTPP Covid-19 Kalsel, Muhammad Muslim, menyebutkan ada dua klasifikasi nakes yang terinfeksi yaitu nakes yang menangani pasien Covid-19 secara langsung dan tidak langsung.
“Nakes itu ada yang menangani Covid-19, dan ada pula yang tidak menangani langsung. Yang menangani Covid-19 secara langsung, yaitu yang memang ditugaskan untuk itu,” jelas Muslim.
Ia mencontohkan, nakes yang menangani secara langsung seperti petugas surveilans, dokter, perawat dan tenaga gizi yang semuanya melakukan pelayanan langsung.
Baca Juga: Lagi, Belasan Tenaga Medis di Makassar Terpapar Virus Corona Covid-19
Sementara untuk nakes yang tidak menangani langsung seperti dokter gigi, namun juga dapat terinfeksi karena sempat menangani pasien yang sebelumnya sudah terinfeksi.
“Oleh karena itu, apakah penularannya pada saat pekerjaan, banyak informasi dan penanganan dalam riset. Oleh karena itu, jika dilihat dari angka, tidak serta merta karena melakukan pelayanan atau bertugas dalam penanganan Covid-19 secara langsung,” tambah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel ini.
Tak hanya dokter dan perawat, rupanya bidan juga berisiko tertular. Kendati tidak menangani Covid-19 secara langsung, namun juga bisa terinfeksi dari kontak dengan pasien maupun keluarganya.
Baca Juga: Gubernur Jatim Sampaikan Duka Cita Mendalam Atas Meninggalnya Perawat Ari Puspitasari
“Ada 105 bidan terinfeksiCovid-19, ditambah nakes lainnya. Angka-angka seperti ini menunjukkan kepada kita bahwa profesi nakes ini berisiko, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap penanganan Covid-19,” tandas Muslim.
Pihaknya meminta rumah sakit untuk melakukan screening awal yang cukup ketat untuk pasien. Diakuinya, rumah sakit harus tetap memberikan pelayanan-pelayanan kepada pasien, di mana pasien dengan gejala penyakit di luar Covid-19 tetap harus dilayani.
“Kadang kala teman-teman di fasilitas pelayanan kesehatan ini kalau mereka tidak begitu jelas dengan status pasien, maka ada sedikit kewaspadaan untuk menangani,” tutupnya.
Baca Juga: Minta DiPulangkan, Pasien Positif Covid-19 Mengamuk dan Pukul Perawat