Banjarmasin, Sonora.ID - Dunia hiburan bagi sebagian kalangan, sangat menjanjikan untuk jadi profesi utama.
Tak terkecuali yang dirasakan Rama Juple, yang kerap menghiasi panggung hiburan banua sebagai MC atau pembawa acara. Hampir setiap akhir pekan, sosoknya selalu terlihat di atas panggung, baik acara formal maupun informal.
Pria bertubuh kurus tinggi yang mengawali karir sebagai penyiar radio di Banjarmasin ini dikenal luas karena pembawaannya yang ceria sebagai MC.
Baca Juga: Berikut 5 Strategi Promosi yang Dapat Menguras Isi Dompet Konsumen
Tak ada istilah sepi job baginya, karena hampir setiap minggu pula, berbagai kegiatan digelar di kota ini.
Namun semuanya justru berubah di awal Maret lalu, ketika kasus pertama CoVID-19 ditemukan di Kalimantan Selatan.
Secara otomatis, status tanggap darurat juga berlaku dan memaksa para perancang kegiatan untuk menunda atau bahkan membatalkan acaranya.
Baca Juga: Ingin Untung Meski Pandemi Melanda? Ini Bisnis Yang Cocok Untuk Anda
Tak ada lagi konser, resepsi pernikahan dengan tamu ribuan, atau sekadar panggung hiburan di pusat perbelanjaan. Tentu saja hal ini berimbas pada sepinya job yang diterima Rama dan rekan-rekan seprofesinya.
Job terakhir diterimanya tanggal 22 Maret lalu, bertepatan dengan diumumkannya kasus positif pertama oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui gugus tugas saat itu.
Alhasil, pendapatannya berubah drastis karena menjadi MC merupakan profesi utama yang digelutinya beberapa tahun belakangan.
Ide untuk membuka usaha pun akhirnya muncul agar dapur terus mengepul. “Alpukat Kocok Bujuran” jadi upayanya untuk kembali bangkit dan melawan dampak pandemi CoVID-19 dari sisi ekonomi.
Kegemaran anak muda di Kalimantan Selatan terhadap minuman kekinian menjadi salah satu alasan Rama membuka usaha yang saat ini malah sudah punya dua konter. Satu konter di kawasan RE Martadinata, Banjarmasin, dan satunya lagi di Jalan Hercules, Banjarbaru.
Baca Juga: Siapa Sangka Bisnis Balon Itu Menjanjikan? Ini Sederet Keuntungannya
Luasnya relasi yang dimilikinya diakui Rama menjadi salah satu kunci gencarnya promosi yang dilakukan untuk memperkenalkan usaha minumannya.
Usaha yang dirintis bersama rekannya ini pun terlihat ramai dan dalam sehari setidaknya dapat meraih keuntungan Rp 300-500 ribu.
Ia mengakui untuk membangun usaha memang tak mudah, apalagi dalam kondisi pandemi seperti sekarang yang harus pintar-pintar memutar otak.
Baca Juga: Tren Budidaya Kaktus: Si Mini Berduri yang Indah dan Banyak Manfaat
Memang, untuk berbisnis minuman seperti alpukat kocok memang tak dapat dikatakan mudah, terutama jika pasokan alpukat yang sangat bergantung pada pemasok.
Namun hal itu dinilainya sebagai bumbu dari usaha yang dijalankan yang tentunya tak boleh jadi penghambat. “Akan lanjut dong!” tegas Rama ketika ditanya mengenai kelangsungan bisnisnya jika pandemi sudah berakhir dan job MC kembali mengalir.