Lebih lanjut Ia memastikan, bahwa hasil positif yang nanti mungkin didapat dari hasil swab, bukanlah suatu aib. Justru semakin cepat kasus positif ditemukan, maka akan semakin cepat pula penanganan yang akan diberikan kepada yang bersangkutan.
Selain itu, keluarga dan lingkungan tempat tinggal yang bersangkutan dapat terhindar dari penularan COVID-19, karena orang yang terkonfirmasi positif sudah diamankan, baik dengan melakukan karantina ataupun perawatan di rumah sakit.
“Positif COVID-19 bukan aib, tetapi itu adalah sesuatu yang tidak dapat dihindarkan pada kondisi pandemi COVID-19 saat ini. Karena itu, saya minta warga Banua untuk datang ke fasilitas layanan kesehatan terdekat jika mendapat undangan melakukan swab massal,” jelas Paman Birin.
Baca Juga: Swab Massal Pertengahan Agustus, Pemko Banjarmasin Usulkan 434 Orang
Ia berharap, meski tidak mendapat undangan, namun pernah melakukan kontak dengan orang yang terkonfirmasi positif, atau juga pernah mengalami demam, ISPA ataupun tidak enak badan, masyarakat tetap mendatangi puskesmas atau rumah sakit untuk ikut tes ini.
“Datang saja buhan pian (anda) ke fasilitas kesehatan kalau ada gejala Corona,” tutup Birin.
Seperti diketahui, Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, juga sudah menjalani pengambilan spesimen swab, mengingat padatnya kegiatan, dan risiko tinggi untuk terpapar COVID-19 selama melaksanakan tugas sebagai kepala daerah.
Langkah ini dilakukan, untuk memastikan orang nomor satu di Kalimantan Selatan tersebut, aman dari paparan COVID-19, termasuk orang-orang sekitarnya.