Sementara itu, salah satu hasil dari Riset Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara menunjukkan, tahun 2018, pekerja lepas dan UMKM yang didukung teknologi Grab, berkontribusi sebesar Rp 10,1 triliun bagi perekonomian di Jabar.
Sementara, tahun 2020 pendapatan UMKM meningkat hingga 138 persen. Hal itu menandakan pentingnya digitalisasi untuk membantu ketahanan ekonomi, khususnya memasuki era new normal.
Head of West Indonesia Grab Indonesia Richard Aditya mengatakan, program #TerusUsaha merupakan komitmen Grab yang didedikasikan bagi bisnis kecil dan tradisional. Melalui hal ini, pelaku UMKM tak lagi tertinggal di era digital sekaligus lebih berdaya saing.
Baca Juga: Peran BUMN dalam Membangun UMKM Pedesaan Pasca Pandemi Covid-19
"Kami melihat bagaimana ada banyak bisnis yang tidak mampu bertahan dan bersaing di era new normal ini karena belum terdigitalisasi," kata Richard.
Richard menilai, perubahan pola konsumsi masyarakat yang bergantung pada layanan digital menjadi salah satu faktor terbesar.
"Beralih dan mulai memanfaatkan digitalisasi adalah cara terbaik yang bisa dilakukan oleh para pelaku UMKM untuk mempertahankan usaha mereka di era tatanan baru," ucapnya.
Setelah sukses diluncurkan di Manado, Palembang, Bandar Lampung, Balikpapan, Yogyakarta, Jawa Tengah, dan bali, kali ini Grab meluncurkan program tersebut di Jawa Barat, Kamis (6/8/2020).
Baca Juga: Produksi APD dan Masker, Telkomsel Berdayakan UMKM Lewat Kolaborasi The NextDev