Sebelumnya, kasus pelecehan yang dilakukan oleh Gilang ini mulai terungkap ketika salah satu korban mengungkapkannya kepada publik melalui sosial media Twitter.
Korban menceritakan detail cerita dan aksi Gilang ketika ingin memuaskan hasrat Fetishnya tersebut. Gilang mengaku hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan penelitian.
Setelah cerita tersebut viral, mulai banyak korban lain yang turut membuka suara dan mengatakan bahwa dirinya juga korban dari pelecehan seksual yang dilakukan oleh Gilang.
Terkait hal tersebut, Pihak Unair akhirnya menentukan sikap dan melakukan klarifikasi kepada keluarga Gilang.
Baca Juga: Heboh 'Gilang Bungkus' di Media Sosial, Apa Itu Fetish?
Wakil Dekan I FIB Unair Puji Karyanto mengatakan, klarifikasi dilakukan dalam rapat virtual yang digelar Senin (3/8/2020).
Dalam rapat itu, keluarga menyesalkan perbuatan Gilang yang diduga melakukan pelecehan seksual berkedok penelitian ' fetish kain jarik'.
"(Hasil rapat) tidak dapat disampaikan secara terbuka. Intinya keluarga menyesalkan atas apa yang sudah dilakukan oleh puteranya," kata Puji, Selasa (4/8/2020).
Universitas Airlangga memutuskan mencopot status mahasiswa terduga pelaku pelecehan seksual itu. Gilang dianggap melanggar kode etik mahasiswa dan mencoreng nama baik Unair.
Baca Juga: Viral Fetish Kain Jarik, Berikut 5 Benda yang Juga Sering Jadi Objek Fetish