Makassar, Sonora.ID - Masjid 99 Kubah saat ini masih dalam proses audit fisik oleh Tim Konstruksi Center of Technology Fakultas Teknik Unhas yang ditunjuk Pemprov Sulsel.
Kendati demikian, Eng Rita Irmawaty selaku Ketua Tim Audit menuturkan, secara keseluruhan konstruksi masjid dalam kondisi aman. Tidak ada masalah dalam penurunan struktur.
Akan tetapi, Rita tak menampik beberapa bagian masjid perlu dilakukan perbaikan.
Namun kerusakan hanya bersifat cacat struktur saja dan tidak terlalu parah.
“Hanya ada bocor di lantai dua, mungkin karena atap belum tetutup secara keseluruhan. Bahkan struktur masjid 99 kubah sendiri sangat aman karena duduk di atas tanah keras,” jelasnya Rita dalam keterangan persnya.
Rita menuturkan, berdasarkan audit yang dilakukan, ada 6 rekomendasi sebagai acuan untuk kembali melanjutkan pembangunan Masjid 99 Kubah.
Keenam poin rekomendasi tersebut antara lain, pertama yakni perbaikan dengan metode patching pada cacat yang terdapat di permukaan beton segregasi, colt joint, dan selimut beton.
Baca Juga: Dilaporkan IDI Bali, Jerinx SID Minta Maaf: Tolong Jangan Ditanggapi dengan Perasaan
Poin kedua, ditemukan beberapa kebocoran pada atap sehingga menyebabkan kerusakan pada plafond.
"Ketiga, hasil tes atas kekuatan beton, terdapat beberapa titik yang memiliki nilai rendah sehingga diperlukan evaluasi terhadap kapasitas struktur," bebernya.
Rekomendasi selanjutnya, pondasi memiliki kapasitas yang cukup untuk memikul bangunan masjid.
Kelima, terdapat potensi penurunan jangka panjang pada sekitar lokasi tapak bangunan akibat tidak adanya perbaikan tanah untuk mempercepat penurunan sebagai akibat beban timbunan reklamasi.
"Terakhir, struktur lantai basement perlu memperhatikan pengaruh dari proses penurunan konsolidasi yang diperkirakan 20-30 sentimeter dalam jangka sepuluh tahun ke depan," jelasnya.
Baca Juga: Update Covid-19 Tanah Air, Jumat 7 Agustus 2020: 121.226 Orang Positif
Di lain pihak, Plt Kepala Inspektorat Sulsel Abel Rante mengutarakan, pemerintah sangat berhati-hati dalam mengambil sikap.
“Tidak ada niat pemerintah mengabaikan pembangunan. Kami hati-hati agar tidak salah langkah, tidak mungkin ada pembiayaan tanpa ada perencanaan yang baik,” ujar Abel melalui sambungan Whatsapp.
Setelah audit konstruksi selesai, sambung Abel, pemerintah akan memiliki dasar untuk merencanakan kelanjutannya.
“Prinsipnya, pemerintah tidak mungkin menelantarkan anggaran besar. Pimpinan dalam hal ini Pak Gubernur pasti berharap jangan sampai biaya yang dikeluarkan banyak tetapi tidak selesai karena ada masalah dalam hal konstruksi,” tambahnya.
Baca Juga: Ratusan Jamaah Padati Salat Jumat Perdana di Masjid 99 Kubah