Saat misil bergerak menuju target, ukuran dan sudutnya tidak berubah. Sekitar 8 detik dalam video, misil menghilang sebelum mengenai apa pun.
Menurut profesor di University of California, Berkeley, yang berfokus pada forensik digital, Hany Farid, mengatakan gambar rudal itu jelas palsu.
"Selain itu, rudal tersebut terlihat terlalu besar untuk dapat diterima secara fisik dan tidak ada gerakan kabur pada rudal seperti yang diharapkan mengingat kecepatan yang akan dilalui rudal tersebut," kata Farid.
Baca Juga: Pemicu Ledakan di Lebanon, Apa itu Pupuk Amonium Nitrat?
Diketahui, video asli dari video yang diedit itu adalah rekaman dari halaman Facebook pria yang berbasis di Beirut, yang merupakan Produser media sosial CNN Arabic, Mehsen Mekhtfe.
Mekhtfe kebetulan ada di dekat lokasi ledakan dan merekam ledakan. Saat itu, dia sedang berjalan-jalan di dekat pelabuhan.
هيدي لحظة الانفجار يللي وثقتها بكاميرتي وكنت هون قريب. فكرت حريق عادي وما تخيلت انو يكون انفجار ضخم. بهيدي اللحظة خفت بس كنت كتير قوي. اول شغلة فكرت فيها كيف بدي احمي حالي. وقعت على الارض بسبب قوة الانفجار وبهاللحظة دغري فكرت كيف بدي احمي راسي وعيوني #بيروت #Beirut pic.twitter.com/TDFm1yVvPx
— Mehsen Mekhtfe (@MehsenMekhtfe) August 4, 2020
"Banyak orang menghubungi saya untuk memberi tahu saya bahwa itu palsu," kata Mekhtfe.
Baca Juga: Update Terkini Ledakan Beirut, Lebanon, Setidaknya 100 Orang Tewas dan 4.000 Orang Terluka
Dia menegaskan bahwa video asli miliknya dan tidak terdapat rudal di sana.
Ketika orang-orang bertanya padanya soal rudal, dia menyatakan tidak melihat rudal apa pun atau mendengar jet hingga drone di atasnya.
Tim CNN Arabic di Dubai yang pertama kali melihat rekaman dengan rudal itu segera mengetahui bahwa rekaman itu telah direkayasa.