Banjarmasin, Sonora.ID – Pasca dikonfirmasi positif terinfeksi CoVID-19 beberapa waktu lalu, kondisi kesehatan Wali Kota Banjarbaru, Nadjmi Adhani, kabarnya turun drastis, Minggu (09/08) pagi.
Bahkan harus dipasangkan alat bantu pernapasan atau ventilator oleh pihak RSUD Ulin Banjarmasin akibat saturasi atau kadar oksigen yang turun drastis, hingga sempat menyentuh angka 35 persen.
Kondisi tersebut dibenarkan oleh Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, Suciati, yang dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (09/08) sore.
“Ya, saturasinya kurang baik jadi dipasang ventilator jam 10 tadi pagi seizin putera beliau,” tuturnya.
Baca Juga: BREAKING NEWS : Wali Kota Banjarbaru, Nadjmi Adhani Positif Covid-19
Dropnya saturasi oksigen Nadjmi yang sudah dua pekan terakhir dirawat, diakuinya cukup mendadak karena sebelumnya terpantau masih cukup baik di atas angka 90 persen.
Namun hingga sekitar pukul 16.00 WITA hari ini, saturasi oksigennya masih terpantau rendah.
“Sampai sekarang masih dipasang (ventilator) karena belum stabil saturasinya rendah sekali, tadi pagi sampai 35,” tambah Suci.
Kadar saturasi di angka tersebut jelas Suci, menunjukkan kondisi pernapasan seseorang terganggu dan harus dibantu alat.
Di mana normalnya, saturasi oksigen dalam tubuh paling tidak di angka 90 persen dan jika di bawah itu akan menyebabkan pasien sesak napas.
Nadjmi saat ini terpantau masih dirawat di salah satu ruang ICCU isolasi RSUD Ulin Banjarmasin dengan pengawasan ketat oleh tim dokter yang menangani, sejak dikonfirmasi positif terinfeksi CoVID-19 bersama istrinya.
Bahkan kabar bahwa Ia dan istrinya terinfeksi virus tersebut disampaikan langsung oleh Nadjmi di akun media sosial pribadinya, melalui video pendek berdurasi sekitar 1 menit yang diunggah pada 27 Juli lalu.
Baca Juga: Edukasi Pemilih, KPU Makassar Gencarkan Sosialisasi di Kepulauan