Sonora.ID - Pada masa karantina ini, banyak terjadi kehamilan yang tidak direncanakan, hal ini pun membuat BKKBN mengeluarkan imbauan untuk menunda kehamilan terlebih dahulu.
Di sisi lain, dokter sekaligu seksolog, dr. Boyke Dian Nugraha menyatakan bahwa memang alangkah lebih baiknya setiap kehamilan sudah direncanakan terlebih dahulu.
Dr. Boyke mengimbau setiap pasangan untuk memberikan jarak antara satu kehamilan dengan kehamilan selanjutnya dan membuat rencana kehamilan tersebut.
Baca Juga: Hati-hati, Penggunaan Pil KB Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Covid-19
Meski KB (Keluarga Berencana) memiliki faktor kegagalan, namun dr. Boyke masih menyarankan penggunaan KB karena faktor kegagalannya hanya sekitar 1 hingga 3 persen.
Terlebih, dr. Boyke menyarankan agar setiap kehamilan selesai pada usia, khususnya sang wanita, sebelum 35 tahun.
“Usahakan punya anak itu selesai di bawah 30 tahun. Selesai proses reproduksi di atas 30 tahun boleh, sampai 35 tahun. Setelah itu nikmatilah seks sebagai bagian dari rekreasi,” jelas dr. Boyke menekankan.
Pihaknya menyatakan bahwa jangan sampai seorang wanita berusia 40 tahun masih menyusui anaknya, dan mengurus anak kecil.
Dengan demikian, wanita tersebut kemudian tidak memiliki waktu untuk dirinya sendiri, untuk bisa mengurus dirinya sendiri.
“Kapan punya waktu untuk diri sendiri? Kapan me time? Mau sampai kapan? Kapan kita bisa merawat diri kita sendiri?” sambung dr. Boyke.
Baca Juga: Hati-Hati, Diet Ketat Pada Anak Perempuan Ganggu Organ Reproduksi
Karena kehidupan pernikahan atau berkeluarga, bukanlah melulu tentang mengurus anak atau memiliki anak, tetapi juga hubungan di dalam keluarga tersebut.
Ditambah lagi tenaga orang tua yang semakin berkurang seiring bertambahnya usia bisa jadi pendampingan kepada anak juga akan berkurang.
“Oleh karena itu, saya sering mengatakan bahwa ayo ikut KB, rencanakan, atur jarak kehamilan antara anak pertama dan kedua,” tambahnya.
Baca Juga: Bicara Soal LGBT, dr. Boyke: Ada Faktor Hormonal yang Turut Memengaruhi