Makassar, Sonora.ID - Pemerintah Kota Makassar belum mengizinkan sekolah untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah. Menyusul saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19.
Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin mengatakan, kondisi Makassar saat ini masih berisiko dari penyebaran virus corona.
Perkembangan kasus masih fluktuatif khusunya di 6 kecamatan yang masuk dalam zona merah.
Rudy menambahkan langkah pengendalian yang diambil yaitu resiko terkecil.
"Kalau kita berbicara tentang pengendalian Covid, maka kita harus mengambil resiko terkecil. Olehnya terkait sekolah, dimana masih ada 6 kecamatan kita yang masuk dalam zona merah, itu sangat beresiko untuk anak-anak kita," ujarnya saat ditemui di Balaikota, Senin (10/8/2020).
Baca Juga: Terkendala Sekolah Daring, Disdik Makassar Bolehkan Guru Datangi Siswa
Rudy mengaku izin pemerintah pusat menjadi acuan Pemkot Makassar saat ini.
Sebab, jika ada izin artinya sudah dilakukan kajian secara matang.
Diketahui, Kementerian Pendidikan memberi sinyal untuk mengizinkan sekolah tatap muka. Syaratnya, daerah tersebut masuk dalam kategori rendah penularan yaitu zona kuning atau hijau.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Amalia Malik memberi tanggapan atas sinyal dibukanya kembali sekolah tatap muka.
Baca Juga: Tunjang Sekolah Daring, Disdik Makassar Bagikan Ribuan Gawai untuk Pelajar
Dia mengatakan, restu kementerian untuk kembali melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah tidak bisa langsung dilakukan, ada beberapa prosedur yang mesti terpenuhi.
Kepala sekolah mesti mengajukan permohonan dahulu ke Pemerintah Kota Makassar dan orang tua siswa membuat surat pernyataan secara tertulis.
"Kalau itu sudah ada mereka bisa melakukan pembelajaran dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Termasuk juga surat pernyataan dari orang tua siswa. Kalau keberatan anak itu tidak bisa dipaksakan," ujarnya.
Baca Juga: Gubernur Kalbar Tunda Pemberlakuan Sekolah Tatap Muka
Amalia meminta sekolah dan orang tua bersabar. Pasalnya belum ada rencana dibukanya sekolah tatap muka.
Hal ini karena status Makassar masih zona merah penyebaran Covid 19.
Pihaknya meminta tetap memaksimalkan pembelajaran daring dahulu sambil menunggu situasi di Makassar mulai kondusif.
"Nanti dibuat kesepakatan bersama apakah modelnya sift kelas tujuh semua masuk hari Senin, kelas delapan hari Selasa dan seterusnya. Atau bisa masuk semua kelas tetapi dibagi setengahnya saja yang masuk,"tutupnya.
Baca Juga: Siswa di Sekolah Peraih Adiwiyata Wajib Bawa Tempat Minum Sendiri