Pihak keluarga sempat melarang untuk bergabung dalam tim pemakaman, mengingat faktor usia lanjut yang rentan terpapar virus korona.
Namun, karena alasan kemanusiaan, Samsu tetap bersikeras untuk bergabung sebagai relawan, hingga akhirnya pihak keluarga balik memberikan dukungan.
Menjadi relawan dalam tugas penanganan Covid-19 baginya adalah sebuah panggilan jiwa.
“Terketuk pintu hati saya untuk menolong sesama karena rasa kemanusiaan. Saat perekrutan sudah disetujui oleh pimpinan dan diajukan kepada Walikota Manado. Saya menyatakan bersedia menjadi relawan untuk membantu sesama manusia yang meninggal secara Covid-19. Puji syukur kepada Tuhan sejauh ini sudah memakamkan 100 jenazah, “ kata Samsu Rajab Relawan Tim Pemakaman Jenazah Covid 19 Pemerintah Kota Mando, di kantor BPBD Manado, Tikala, Manado, Senin (10/8/2020).
Baca Juga: Pelantikan Direktur Politeknik Negeri Manado Tertunda Akibat Polemik Pemilihan
Di kalangan relawa, Samsu menjadi panutan karena sosoknya yang pekerja keras.
“Kami memanang beliau sebagai panutan, karena umurnya sudah senior, kami angkat topi meskipun usia sudah 61 tahun, tapi tetap bersemangat melakukan kemanusiaan,“ kata Mac Liwutung Koordinator Tim Pemakaman Covid 19 Kota Manado.
Faktor terpenting yang membuat Samsu Rajab terhindar dari korona adalah disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Ia mengaku selalu mematuhi anjuran pemerintah, baik saat bertugas maupun saat berada di rumah.
Baca Juga: Akibat Tujuh ABK KM Sinabung Positif Covid-19 Ratusan Penumpang Ikuti Rapid Tes Mendadak