Bali, Sonora.ID - Setiap kendaraan yang akan menyeberang dari Ketapang menuju Bali, mulai Rabu (12/8/2020) hari ini, diwajibkan membeli tiket online paling lambat lima jam sebelum waktu penyeberangan.
Kebijakan ini pun menuai reaksi dari para sopir bus dan pengusaha bus antar kota dan antar provinsi (AKAP) kaget.
Seperti yang dilansir dari Tribun Bali, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I Gede Wayan Samsi Gunarta mengatakan bahwa sekarang memang sudah diberlakukan sistem online sehingga mereka diharapkan bisa memesan tiket jauh-jauh hari.
Baca Juga: Pemprov Bali Beri Bantuan Stimulus ke 70 Kelompok Wanita Tani, Lewat Program P2L
Dijelaskan paling lambat lima jam sebelum keberangkatan
Selain itu, Samsi Gunarta juga mengatakan bahwa kebijakan tersebut diberlakukan pihak ASDP Ketapang untuk membiasakan penerapan tiket online.
"Untuk lebih jelasnya silakan kontak ASDP Ketapang," ungkapnya.
Sementara itu, di grup Facebook Info Dewata Bersatu, terlihat sebuah postingan dari salah satu sopir yang mengeluhkan kebijakan tersebut.
Baca Juga: Sebelumya Gratis, Kini Semua Obyek Wisata di Badung Bisa Pungut Biaya Tiket Masuk
"Ada berita baru, mulai tanggal 12 Agustus pukul 06.00 itu akan diberlakukan pembelian tiket, jadi setelah pembelian tiket lima jam, baru kendaraan itu akan bisa menyeberang.
Kalau sudah terjadi seperti ini, saya tidak bisa berbuat apa karena ini keputusan ASDP.
Ini akan terjadi konflik di lapangan. Setelah beli tiket jam 1, baru bisa berangkat jam 5, silakan kalau mau demo, monggo demo," kata pria tersebut.
Kemudian personalia PO Gunung Harta, Mudiarta dihubungi melalui sambungan telepon juga membenarkan ada kebijakan tersebut.
Hanya saja pihaknya belum menerima informasi resmi.
Baca Juga: Gubernur Koster dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Tinjau Lokasi, Bali Akan Punya Jalan Tol Baru
"Secara langsung saya belum menerima informasi resmi. Tapi kabar saya sudah tahu sejak 2 hari lalu," kata Mudiarta.
Mudiarta menegaskan apabila kebijakan tersebut diterapkan, akan memberatkan para perusahaan bus AKAP.
Sebab, mereka yang belum tahu kebijakan ini dan tidak terbiasa akan komplain dan terjadi benturan di lapangan.
"Kemudian bisa terjadi penumpukan kendaraan," kata Mudiarta.
Baca Juga: Lion Air Group Tegaskan Pihaknya Tetap Menjual Harga Tiket Pesawat Sesuai dengan Aturan yang Belaku