Makassar, Sonora.ID - Sulawesi Selatan memiliki pasar industri halal yang besar. Menyusul mayoritas penduduk beragama muslim.
Olehnya, Bank Indonesia memandang potensi tersebut harus didukung. Upaya yang dilakukan dengan menghadirkan Pekan Ekonomi Syariah (Pesyar) 2020.
Kegiatan yang digagas Bank Sentral ini rutin digelar tiap tahun. Tahun ini memasuki tahun keempat dengan konsep yang berbeda dan sesuai adaptasi era kebiasaan baru.
Rangkaian kegiatan digelar secara virtual atau live streaming di berbagai kanal media sosial. Mulai hari ini, 13 sampai 15 Agustus 2020.
Baca Juga: BI Sulsel Bantah Isu Percetakan Uang Sebesar Rp 600 Triliun
Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Sulsel, Endang Kurnia Saputra menganggap provisi setempat mampu menjadi industri halal di Kawasan Timur Indonesia (KTI), apalagi seiring adanya peningkatan dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya makanan halal.
Pertimbangan lainnya, potensi Sulsel yang besar. Pasalnya, 98 persen produk sudah tergolong halal.
"Sulsel tertinggi di KTI, produsennya banyak sekali, Sulawesi Maluku dan Papua itu tergantung di Makassar. Melihat potensi itu, kami bercita-cita menjadikan Makassar sebagai industri halal di Makassar," kata Endang.
Baca Juga: BI Sulsel Siapkan Uang Tunai Rp4,32 Triliun untuk Idul Fitri 1440 H
Endang juga menilai Kota Makassar merupakan kota yang paling siap untuk menerapkan Industri halal di KTI, selama ada keseriusan menggarap potensi tersebut.
"Industri halal mampu menjadi pertumbuhan ekonomi baru. Gaya hidup halal perlu didorong, kita akan mendorong putra-putri Sulsel ikut jadi duta wisata program halal," pungkasnya.
Mengenai Pesyar, Endang mengatakan ada 4 poin yang menjadi tujuan kegiatan.
Baca Juga: Pemprov Sulsel Terima Bantuan 500 Paket Sembako dari BI Sulsel
"Pertama, adanya peningkatan dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya makanan halal," kata Endang saat menggelar konferensi pers di Hotel Claro, Jl AP Petterani Rabu, (12/8/2020)
Endang menambahkan, Pekan Ekonomi Syariah bertujuan membentuk kesadaran masyarakat mengenai pentingnya gaya hidup terkait industri pakaian berlabel halal. Selanjutnya menjadi industri pariwisata halal dan melahirkan Industri syariah.