Dukung Arak Bali untuk Covid-19, Luhut: Kearifan Lokal Bukan Akal-akalan

14 Agustus 2020 09:00 WIB
Menko Luhut
Menko Luhut ( Kompas.com/Andri Donnal Putera)

Sonora.ID - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mendukung promosi pengguna arak untuk terapi covid-19 oleh Gubernur Bali Wayan Koster.

Luhut mengatakan meskipun dirinya tak sepenuhnya percaya akan khasiat arak Bali, dirinya tetap menganggap kasus penyebaran virus bisa dikendalikan dengan baik.

"Gubernurnya mengatakan ada herbal daerah, meminum arak dari mereka. Entah benar entah tidak, yang penting (angka Covid-19) kelihatan turun. Saya dukung saja lah, jadi itu kearifan sosial masing-masing," kata Luhut dalam telekonferensi, Kamis (13/8/2020).

Baca Juga: 77,33 Persen Pasien Covid-19 di Bali Sembuh, Ramuan Arak Bali Mulai Diteliti

Sebelumnya, Gubernur Bali mengklaim metode pengobatan tradisional Bali (usada) dengan cara terapi arak efektif menyembuhkan pasien covid-19 tanpa gejala (asimtomatik).

Menurut Koster, terapi dengan menggunakan bahan dasar arak Bali yang sudah didistilasi khusus itu, sudah diujicobakan kepada ratusan orang positif Covid-19 yang dirawat di sejumlah tempat karantina.

Dia mengklaim tingkat kesembuhan terapi arak Bali ini mencapai 80 persen bahkan pada percobaan awal, dari 19 sampel yang dicoba sebanyak 15 pasien sembuh. Jumlah sampel kemudian terus ditingkatkan hingga mencapai ratusan.

Dengan treatment ramuan ini, Koster mengungkapkan ada 400 warga terjangkit corona yang menjalani karantina dinyatakan sembuh. Ia optimistis tingkat kesembuhan akan meningkat jika treatment ini terus dilakukan.

Menurut Luhut, tak hanya Bali yang punya ramuan herbal untuk mengatasi covid-19. Di lain daerah seperti Surabaya, misalnya, walikota Tri Rismaharini juga mengusulkan buah manggis sebagai obat Covid-19.

"Sama dengan Ibu Risma di Surabaya. Beliau buat jus yang terdiri dari herbal manggis dan sebagainya. Ribuan sembuh. Seperti ini enggak dihitung orang-orang asing, bahwa di Indonesia banyak hal-hal aneh. Bahkan disebutkan kita bohongi. Itu kearifan lokal," jelasnya.

PenulisKumairoh
EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm