Menurutnya, biasanya anak-anak ITS itu berasal dari keluarga kurang mampu, sehingga yang dimilikinya hanyalah keyakinan dan keteguhan untuk bisa menciptakan sesuatu yang baru dan luar biasa.
“Artinya, kalau kita benar-benar bisa mandiri, maka kita tidak akan kesulitan saat dikemudian hari kita menghadapi kesusahan. Dengan kita berani berinovasi dan berkreasi, saya yakin semua masalah sesulit apapun akan bisa diatasi,” tegasnya.
Oleh karena itu, ia juga menyampaikan terimakasih banyak kepada Rektor ITS bersama para peneliti yang terus bergerak dan mencarikan solusi terkait masalah-masalah kota. Ia pun yakin bahwa mobil tersebut akan terus bisa dikembangkan ke depannya.
Baca Juga: Berikan Motivasi pada Warga Surabaya, Risma: Saya Mohon Pamit
Sementara itu, Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian ITS Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD menjelaskan, i-Car merupakan prototype mobil listrik otonom, yaitu mobil listrik yang dapat berjalan sendiri tanpa pengemudi dengan bantuan kombinasi teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan Internet of Things (IoT).
Hal ini memungkinkan mobil pintar tersebut membantu pengemudi mengenali potensi bahaya, mencegah tabrakan, dan mengurangi risiko kecelakaan, serta mampu mengoptimalkan tenaga dari penggerak motor listrik.
Dijelaskannya, i-Car saat ini memang berbasis mobil golf karena bentuknya yang relatif sederhana, sehingga dapat dimodifikasi dengan mudah.
Baca Juga: Sidak Masker, Sabtu dan Minggu Risma Kembali Blusukkan Ingatkan Warga Surabaya