Banjarmasin, Sonora.ID - Pandemi CoVID-19 yang sedang melanda rupanya tidak menjadi alasannya untuk menunda program pembangunan di daerah.
Meskipun sudah terjadi realokasi atau refocusing anggaran hingga ratusan miliar rupiah, untuk penanganan CoVID-19 pada aspek kesehatan, sosial dan aspek ekonomi.
Di Banjarmasin misalnya, pemerintah kota melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) Kota Banjarmasin berupaya tetap menjalankan pembangunan Kampung Baiman di masa pandemi CoVID-19.
Baca Juga: Dari Penjual Kain Sasirangan, Ema Banting Setir Menjadi Penjual Sandal
Kegiatan tersebut bertujuan untuk pembangunan berwawasan kependudukan sebagai kunci keberhasilan pembangunan.
"Peta demografi seperti angka pengangguran, kemiskinan dan seluruh indikator mikro ekonomi pasti berubah akibat dari dampak CoVID-19," ujar Ibnu Sina, Walikota Banjarmasin, Rabu (19/ 08).
Ia menjelaskan, kurang lebih Rp 170 miliar sudah anggaran direalokasi atau direfocusing untuk penanganan CoVID-19 pada aspek kesehatan, aspek sosial dan aspek ekonomi.
“Mau tidak mau seluruh SKPD harus rela karena kondisinya tanggap darurat," Ungkapnya.
Tak hanya itu, orang nomor satu di Kota Baiman itu juga menyampaikan berbagai dampak pun ikut dirasakan.
Seperti pembangunan beberapa buah jembatan yang harus ditunda dan banyak program kegiatan yang harus dipangkas.
Sehingga Ia pun berharap penyuluhan ke seluruh lapisan masyarakat dan harus bergandeng serta bekerjasama agar bisa melewati situasi saat ini.
Baca Juga: Habis Didemo Warga, Disdukcapil Banjarmasin Langsung Cetak e-KTP
Sementara itu, Kepala DPPKBPM Kota Banjarmasin, Madyan, menyampaikan bahwa upaya dalam pengendalian penduduk tercatat ada 21 Kampung KB di dua kecamatan saat ini telah diresmikan.
Hal tersebut merupakan bukti keseriusan Pemko Banjarmasin untuk menekan angka kelahiran lebih banyak lagi.
"Alhamdulillah pengendalian penduduk mengalami peningkatan 1,3 persen per tahun," tandasnya. (JU)