“Prangko klasik salah satunya menjadi salah satu benda koleksi yang bernilai sangat tinggi yang digemari oleh para kolektor di Indonesia bahkan dunia,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Wapres berpesan bahwa peluncuran prangko edisi khusus kali ini, yang juga merupakan rangkaian Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-75 Republik Indonesia, harus menjadi momentum bangkitnya semangat masyarakat di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), untuk tetap produktif dan inovatif dalam berbagai bidang khususnya bidang seni dan budaya demi kemajuan bangsa.
“Meskipun saat ini kita sedang menghadapi pandemi Covid-19, kita sebagai bangsa yang besar, harus terus dapat maju, produktif dan berkarya, serta berinovasi di semua bidang kehidupan bangsa khususnya bidang seni dan budaya,” pesannya.
Karena, lanjutnya, sejarah telah membuktikan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan mampu menghadapi berbagai macam tantangan dalam berbangsa dan bernegara.
Baca Juga: Wapres Maruf Amin Tekankan Soal 'Sertifikat Halal' Tidak Sekedar Menjadi Label Produk
“Oleh karena itu, prangko seri telekomunikasi prima menjadi penting untuk kita terbitkan,” tegas Wapres.
Pada kesempatan yang sama, tak lupa Wapres juga memberikan apresiasinya kepada para dokter dan tenaga medis yang tengah berjuang membantu penanganan pandemi Covid-19. Selain itu, apresiasi juga diberikan untuk pelaku ekonomi kreatif yakni para seniman dan artis musik Indonesia yang telah memberikan karya-karyanya dan menjadi bagian penting kreativitas negara ini.
“Prangko Seri Penanggulangan Covid-19 yang diterbitkan adalah salah satu wujud apresiasi Pemerintah kepada para dokter dan tenaga medis, yang menjadi pejuang garda terdepan di bidang kesehatan, dan telah menunjukkan semangat dan integritas yang tinggi untuk membantu sesama dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini,” tutur Wapres.
“Semoga para seniman dan musisi dapat tetap berkarya dan berkreasi mengobarkan semangat perjuangan termasuk dalam menginspirasi bangsa Indonesia, khususnya dalam melawan Covid-19,” harapnya.
Sebagai informasi, penggunaan prangko dimulai pada tanggal 6 Mei 1840 di Inggris. Ketika itu, untuk pertama kalinya prangko mulai disematkan pada surat-surat yang akan dikirim sebagai bagian dari ongkos pengiriman. Di Indonesia, Prangko pertama diedarkan pada 1864, dan pada 1 April 1964 diterbitkan prangko seri peringatan 100 tahun digunakannya prangko di tanah air.
Selain menjadi alat bayar pengiriman pos, prangko juga memiliki unsur aktualitas atau berkaitan dengan peristiwa yang terjadi pada satu waktu. Sekalipun kepingnya relatif kecil tetapi prangko sarat mengandung makna tentang berbagai fenomena. Oleh sebab itu, Prangko telah menjadi bagian penting dari setiap peristiwa bersejarah bangsa dan masyarakat Indonesia.