Sementara itu, untuk bertahan dari sisi offline, ia membuka kesempatan bagi teman-teman untuk berbagi menumbuhkan jiwa sosial dengan menyiapkan paket berbagi mulai dari panti asuhan yang bisa diantarkan langsung dan dilengkapi dengan dokumentasi foto, video dan bukti afirmasi dari panti asuhan.
Semua dilakukan agar dapur tetap berproduksi.
Ia juga terpaksa harus melakukan pengurangan karyawan untuk menutup biaya operasional, mengingat sejak terjadinya Covid-19 sangat berpengaruh terhadap penurunan omset hingga mencapai 80% Ridwan berharap, agar kondisi ini bisa normal kembali.
Ridwan mengharapkan pemerintah dapat membantu keberadaan UMKM agar bisa bertahan bisnisnya bukan hanya sekedar memberikan himbauan.
Ia melihat masih ada masyarakat yang masih cemas dengan kondisi saat ini, agar pemerintah dapat membarikan informasi yang bisa membuat orang terlalu ketakutan terkait Covid-19.
Selain itu bantuan pemerintah dari sisi permodalan dan pemasaran dianggap perlu.
Ia mengatakan saat ini ia menggunakan jasa endorsement seperti food blogger di Palembang yang dirasa cukup mahal karena bisa mencapai Rp 500.000 hanya untuk sekali posting.
Baca Juga: Beri Dukungan Untuk Pelaku UMKM dan IKM, Herman Deru Resmikan Kriya Sriwijaya Sumsel