Sonora.ID - Jaringan prostitusi serasa tidak pernah habis,tidak hanya ada di Indonesia praktek memperjual belikan diri ternyata juga menjamur di seluruh dunia.
Praktek jual diri sendiri telah ada sejak zaman kerajaan kekaisaran Romawi dan juga Yunani.
Pada kala itu wanita dianggap sebagai aset dan juga komoditi yang dinilai berharga, hal ini pun mendorong adanya diperdagangkan wanita kala itu.
Baca Juga: Waduh, 3 Zodiak yang Diramalkan Bakal Tertimpa Hal Buruk di Minggu Ini
Setelah nya praktek perdagangan wanita ini banyak diikuti kini hal tersebut lebih dikenal dengan nama Prostitusi.
Untuk jenis prostitusi sendiri beragam, ada yang menjual diri secara suka rela dan ada juga yang terjebak dalam jaringan prostitusi.
Jika telah masuk dalam jaringan prostitusi maka yang memperdagangkan para psk adalah sang muncikarinya.
Baca Juga: 3 Zodiak Ini Dikenal Sebagai Pasangan yang Suka Bercanda dan Humoris
Wanita yang bekerja di dunia malam tersebut mau tak mau harus selalu menjaga dan merawat asetnya yang paling berharga.
Tujuannya tidak lain dan bukan adalah agar tetap ada pelanggan yang mau memakai jasanya.
Menelisik mengenai PSK, sebuah kejadian penipuan konyol pernah terjadi di salah satu negara Tirai Bambu, China.
Di Beijing, China, kepolisian setempat berhasil membongkar sebuah jaringan prostitusi di Xuzhou, Provinsi Jiangsu.
Modus operansinya adalah prostitusi itu berkedok penipuan.
Baca Juga: Cara Pakai Bra Bisa Ungkap Karakter Tersembunyi Seorang Wanita
Para pelaku prostitusi itu menjebak para lelaki dengan menjanjikan akan diberikan sejumlah gadis yang masih perawan kepada mereka.
Alasan para gadis itu ingin menjual keperawanannya tampak klise, yakni untuk membiayai pengobatan ibu mereka yang sedang sakit di kampung halaman.
Jaringan prostitusi menawarkan para gadis itu melalui beragam platform media sosial. Polisi yang menerima laporan dari masyarakat segera menindaklanjuti kasus ini.
Baca Juga: Tak Perlu ke Salon, Hanya Diamkan Air Garam Pada Wajah 30 Detik, Hal 'Ajaib' Ini Akan Terjadi!
Singkat cerita kepolisian berhasil menjalin kontak dan bertemu dengan seorang wanita pramuria bernama Liu. Mereka kemudian menangkapnya dan menginterogasi Liu.
Liu kemudian mengaku bahwa ia diperkenalkan dengan jaringan prostitusi ini oleh seorang teman di kampung halamannya, Chongqing.
Rupanya para wanita pramuria itu sudah tidak perawan, para pelanggan ditipu mentah-mentah dengan menggunakan darah belut.
Darah belut yang sudah diserap dalam spon dipalsukan oleh para pelaku sebagai darah keperawanan mereka.
Belut dipilih karena karakteristik darahnya mirip manusia.
Baca Juga: Digusur pada Era Ahok, Ketua PDIP DPRD: Kampung Akuarium Melanggar Perda
Liu juga berkata setidaknya ada sepuluh orang asal Chongqing yang terlibat dalam penipuan status keperawanan ini.
Seorang perwira polisi yang menangani kasus ini bernama Hao Pengfei berkata "Jaringan ini sangat terorganisasi dengan baik dan tiap anggota memiliki tanggung jawab spesifik."
"Saat mereka berada di lokasi baru, maka pemimpin jaringan akan membeli data personal secara ilegal."
"Harga layanan untuk para gadis itu bervariasi antara 2.000 dan 10.000 yuan (Rp 4-22 juta)."
"Sejauh ini, kelompok tersebut sudah mengantongi ratusan ribu yuan," tambah Pengfei.
Baca Juga: Selesai Long Weekend, Berikut 3 Zodiak yang Beruntung Pekan Ini