Bali, Sonora.ID - Saat ini, kegemaran terhadap makanan tradisional di Bali saat ini dinilai sudah semakin luntur.
Hal ini seiring dengan adanya perubahan gaya hidup, perubahan sosial budaya dan perkembangan ekonomi dalam kehidupan masyarakat.
Situasi ini menyebabkan semakin digemarinya makanan-makanan asing dari luar negeri.
Melihat kondisi tersebut, Gubernur Bali, Wayan Koster, mengajak seluruh masyarakat untuk bersama mengampanyekan makanan tradisional berbahan pangan lokal.
Baca Juga: Oknum Polisi yang Tilang Turis Jepang Akui Perbuatannya, Begini Nasibnya Sekarang
Gubernur Koster menerangkan mari kita bersama-sama untuk terus mengampanyekan agar kecintaan terhadap makanan tradisional dari bahan pangan lokal yang ketersediannya cukup berlimpah dapat terus ditumbuhkan.
Ajakan tersebut, disampaikan oleh Gubernur Koster dalam acara Gerakan Diversifikasi dan Ekspose Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Pangan Lokal Tahun 2020 di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Denpasar.
Selain itu, Gubernur Koster, juga menjelaskan bahwa saat ini Bali tidak sepenuhnya mengalami berswasembada pangan karena belum semua daerah dapat memenuhi sendiri kebutuhan pangannya yang beranekaragam.
Oleh karena itu, pada saat tertentu nanti Bali akan tergantung dengan impor bahan pangan dari luar negeri.
"Untuk itulah kita perlu mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal yang ada di masing-masing daerah," kata terangnya.
Di sisi lain, Gubernur Koster menerangkan bahwa pelaku UMKM di Bali telah cukup berkembang dalam memproduksi bebagai produk olahan berbahan pangan lokal.
"Ini perlu kita bantu, sehingga usaha yang ditekuni dapat lebih maju dan berkembang dalam meningkatkan perekonomian masyarakat," jelasnya.
Baca Juga: Dampak Pandemi Covid-19 Pertumbuhan Ekonomi Bali Minus 10.98 % pada Triwulan Kedua