Banjarmasin, Sonora.ID – Setelah sempat bungkam karena masih dalam masa berkabung pasca meninggalnya Wali Kota Banjarbaru, Nadjmi Adhani, yang juga kader dan bakal calon Wali Kota Banjarbaru, Partai Golkar akhirnya buka suara terkait siapa sosok yang akan diusung pada Pilwali 9 Desember mendatang.
Surat permohonan calon kepala yang akan dikirimkan ke DPP Partai Golkar di Jakarta, sudah berisi nama Gusti Iskandar Sukma Alamsyah, kader senior, dan Ketua DPD Partai Golkar Banjarbaru, AR Iwansyah.
Fungsionaris DPD Partai Golkar Kalimantan Selatan, Supian HK, mengungkapkan bahwa surat itu akan dikirimkan ke DPP pada Selasa (23/08) mendatang.
Baca Juga: Sepeninggal Nadjmi, Golkar Belum Ungkap Figur Calon Pilwali Banjarbaru
“Jumat tanggal 21, ditandatanganilah surat rekomendasi itu untuk minta penetapan dari DPP,” tuturnya.
Supian HK yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Kalimantan Selatan itu juga menuturkan, bahwa surat dengan nomor A-018/GOLKAR-KS/VIII/2020 itu sudah ditandatangani dirinya selaku Sekretaris DPD dan juga Ketua DPD Partai Golkar Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor.
Sempitnya waktu jelang masa pendaftaran calon pada awal bulan depan, membuat kecil kemungkinan arah politik partai berlambang beringin itu akan berubah.
Baca Juga: Sempat Diusung Golkar, Haris Gaet Ilham Kantongi Dukungan Gerindra
Ditambah lagi, dua figur tersebut juga tak perlu diragukan lagi sepak terjangnya dalam dunia politik di Kalimantan Selatan, khususnya di Kota Banjarbaru.
“Iwan kan sudah dievaluasi waktu itu. Kemudian kanda Gusti Iskandar juga pasti sudah tahu sepak terjangnya di Partai Golkar, dari anggota DPRD Kalsel hingga anggota DPR RI juga sudah,” tambahnya lagi.
Di sisi lain, kursi Golkar di DPRD Kota Banjarbaru belum memenuhi syarat minimal, karena hanya ada lima kursi atau kurang satu kursi dari ambang batas minimal 20 persen dari total kursi yang ada.
Baca Juga: Sepeninggal Nadjmi, Golkar Belum Ungkap Figur Calon Pilwali Banjarbaru
Di DPRD Kota Banjarbaru ada 30 anggota legislatif, yang artinya minimal untuk dapat maju pencalonan harus punya 6 kursi.
Kabarnya, kekurangan tersebut akan ditambah dari dukungan PKB yang punya 3 kursi dan PKS yang punya 2 kursi.
"Sudah positif dengan tiga kursi PKB, jadi sudah delapan kursi," ungkapnya.
Kendati jumlah kursi juga sudah cukup dengan dukungan dua partai lain, namun pihaknya juga tetap mengincar dua kursi lagi dari PAN, yang sebelumnya diklaim mendukung pasangan Martinus-Darmawan Jaya Setiawan.
Baca Juga: Belasan Peserta 'Gowes Kemerdekaan' di Kalsel Taklukan Tanjakan Terjal