Makassar, Sonora.ID - Musibah kebakaran di Kota Makassar menunjukkan tren peningkatan.
Dinas Pemadam Kebakaran menyebutkan, mulai awal Agustus 2020 hingga hari ini, telah terjadi 19 kasus kebakaran di sejumlah titik.
Angka ini meningkat dibandingkan data insiden kebakaran yang dirilis Juli lalu yang hanya 11 kasus.
Kepala Bidang Operasional Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar, Hasanuddin mengatakan jika dihitung sejak satu Januari 2020, tercatat sebanyak 89 kasus kebakaran.
Baca Juga: Kejagung Kebakaran, Mahfud MD: Berkas Djoko Tjandra dan Jiwasraya Aman 100 Persen
Menurutnya, sesuai pengalaman tahun sebelumnya, puncak terjadinya kebakaran antara Juli hingga September.
“Kalau dari pertengahan Juli hingga Agustus ini, terjadi 31 kejadian kebakaran,” ungkap Hasanuddin, Senin (24/8).
“Tugas pemadam, sudah tahunan karena memang bulan-bulan begini, masuk bulan Juli hingga September memang tugas beratnya. Jadi kelihatan. Bukan kita bilang musimnya, tapi kecenderungannya di puncak kemarau, September. Pokoknya kalau sudah di atas 37 derajatmi (suhu udara), itu sangat perlu diwaspadai terjadinya kebakaran,” jelasnya.
Baca Juga: Setelah Kebakaran, Jaksa Agung Sementara Pindah ke Badiklat Kejagung Ragunan
Selama ini, tambahnya, rerata penyebab kebakaran adalah arus pendek. Sangat rentan terjadi jika sebuah rumah sudah menambah daya listrik namun instalasi kabelnya tidak diubah.
“Mestinya juga dibarengi dengan peremajaan kabel. Diperbarui juga. Yang tadinya 900, naikkan ke 1300 atau langsung ke 2200. Tadinya kabel serabut, tidak diganti. Kabelnya kan panas, ditambah bahan mudah terbakar. Ada angin, terjadi api awal. Biasanya di atas plafon itu,” tambahnya.
Sejauh ini, kata Hasanuddin, pemadam memaksimalkan tugas dan perjuangannya, walaupun jumlah personel yang terbatas.
“Kami sebenarnya kekurangan tim. Sekarang jumlah personel sebanyak 475 tim. Kita masih butuh sekitar 150 orang,” katanya.
Baca Juga: Kebakaran di Belakang Pasar Panampu Makassar, Ratusan Rumah Habis Dilalap Api