Sonora.ID - Perubahan iklim dan pemanasan global memang nyata adanya. Berdasarkan data penelitian, lapisan es di Kutub Utara dan Kutub Selatan mencair cepat dari tahun-tahun sebelumnya.
Hilangnya lapisan es di Greenland ini mencapai angka 586 miliar ton dari permukaan. Angka ini jelas jauh lebih besar dari rata-rata melelehnya lapisan es per tahun sejak 2003, yakni 259 miliar ton.
Bahkan jumlah ini 15% lebih banyak dari rekor sebelumnya di tahun 2012 yaitu sebesar 511 miliar ton.
Baca Juga: Beberapa Negara ini Akan Tenggelam Pada 2050, Termasuk Indonesia
Penelitian ini dimuat dalam jurnal Communications Earth & Environment.
“Lapisan es di Greenland memang selalu mencair. Masalahnya, es mencair lebih cepat dari waktu ke waktu,” tutur ketua penelitian Ingo Sasgen, ilmuwan geologi di Alfred Wegener Institute di Jerman seperti dikutip dari NBC News, Minggu (23/8/2020).
Pada tahun lalu, massa es yang mencair di Greenland menimbulkan kenaikan permukaan laut global sampai 1,5 milimeter.
Baca Juga: Perubahan Iklim Pengaruhi Turunnya Produksi Kakao
Angka tersebut memang terlihat kecil, namun bagi dunia, angka tersebut sangatlah besar.
Kenaikan permukaan laut dan lapisan es yang terus mencair, banjir dan bencana alam lainnya akan lebih potensial untuk terjadi, apalagi bagi orang-orang yang tinggal di daerah dataran rendah.
Salah satu faktor penyebab lapisan es di Greenland meleleh sangat cepat disebut ilmuwan sebagai Greenland Blocking.
Baca Juga: Ngeri! Gunung Es 315 Miliar Ton Memisahkan Diri dari Dataran Antartika
Alex Gardner selaku ilmuwan es NASA menyebutkan, Greenland Blocking adalah timbulnya tekanan udara yang tinggi di atas Kanada sehingga mengubah arah angin utara.
Hal tersebut menyebabkan udara hangat di bagian selatan yang lebih hangat naik dari AS menuju Kanada, dan melewati Greenland.