Bali, Sonora.ID - Setiap desa di Bali selalu berusaha melakukan trobosan-trobosan agar bisa memajukan Desanya.
Trobosan berbagai bidang dilakukan, salah satunya mengeani pembenahan dibidang lingkungan.
Hal ini juga terlihat di Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar terus melakukan pembenahan di bidang lingkungan. Desa yang dikenal sebagai ‘gumi kesenian arja’ ini, kini di setiap banjar memiliki bank sampah.
Baca Juga: Warga Di Desa Ban Karangasem Bali Mulai Kekurangan Air Bersih
Agar program kebersihan bisa bejalan secara maksimal pihak Desa tak hanya memiliki bank sampah, mereka juga memiliki kader kebersihan desa.
Berdasarkan data Pemkab Gianyar, Senin (24/8/2020), peresmian Bank Sampah Keramas Kedas dan pengukuhan Kader Kebersihan Desa Keramas telah dilakukan, oleh Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar, Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra, di Wantilan Pura Desa Keramas, Minggu (23/8/2020), seperti Sonora Bali kutip dari Tribun Bali.
Peresmian tersebut juga dihadiri jajaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar, Konsultan Bidang Persampahan DLH Gianyar Ketut Suarnaya.
Baca Juga: Satpol PP Kota Denpasar Tertibkan Spanduk dan Baliho
Perbekel Keramas, I Gusti Putu Sarjana mengatakan, pembentukan bank sampah dan kader kebersihan tersebut merupakan bagian penting dari program pembangunan Desa Keramas, seiring gencarnya pembinaan teknis dan non teknis dari DLH Gianyar.
"Kami menyampaikan terima kasih atas pembinaan intensif DLH, dan konsultan kebersihan yang telah rela meluangkan waktunya untuk membina kami," ujarnya.
Masyarakat Desa Keramas sangat berbangga karena desa ini, dalam pembuatan TPS 3R mendapatkan bantuan investor dari Australia, lanjut Sarjana.
"PKK juga sangat antusias untuk mewujudkan kebersihan desa. Kelian banjar juga jangan kalah dengan semangat kader kebersihan ini," ujarnya.
Baca Juga: Viral Video Seorang Pendaki Turun ke Kawah Gunung Agung Saat Masih Level II Siaga
Ia menjelaskan kader kebersihan desa keramas beranggotakan 36 orang , terdiri dari enam orang per banjar.
Ketua TP PKK Gianyar, Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra bangga dengan semangat masyarakat Desa Keramas dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Langkah ini sesuai dengan program ke 9 dari 10 pokok program PKK.
"Apalagi sampah sudah jadi isu global dan nasional. Produksi sampah terbanyak dari pasar dan rumah tangga. Terutama sampah plastik yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk menghancurkan secara alami. Oleh karena itu, mari kita kelola sampah dari hulu yakni dari sumbernya. Setidaknya diawali dengan memilah sampah organik dan non organik. Sampah organik setelah terkumpul bisa dijadikan kompos atau pupuk. Kompos ini dapat menunjang program Hatinya PKK dalam berkebun memanfaat lahan pekarangan,” tandasnya.
Baca Juga: Pasca New Normal, Tingkat Okupansi Hotel di Karangsem Bali Masih Rendah