Namun pihaknya sudah mengantisipasi apabila pasien Covid-18 di RSUD Buleleng membludak maka RS Pratama Giri Emas akan dijadikan rumah sakit untuk menangani pasien positif covid-19 walaupun kini hanya dijadikan sebagai cadangan,.
Hal ini dilakukan mengingat peralatan medis yang dimiliki di RS Pratama Giri Emas belum optimal untuk merawat pasien Covid-19 yang memiliki gejala sedang, berat hingga yang memiliki penyakit penyerta.
"RS secara dinamis tetap jadi klaster, karena setiap hari pasien datang. Tidak mungkin tidak jadi klaster, karena mereka melayani pasien. Begitu menerima pasien di IGD, kemudian tertular dan menularkan lagi ke nakes yang lain. Walaupun sekarang terpapar, besok sembuh, kemudian kerja lagi, akan berpeluang tertular lagi karena melayani pasien. Jadi secara dinamis rumah sakit tetap jadi klaster," ucap Suyasa.
Baca Juga: Insentif Tenaga Medis di Makassar Belum Cair, Ini Kendalanya
Sementara Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis, sebut Suyasa hingga saat ini masih cukup, dan jumlahnya mencapai ratusan.
Kendati demikian, Suyasa mengimbau kepada BPBD Buleleng untuk segera mengamprahkan, apabila dalam dua minggu ke depan dirasa tidak cukup.
"Untuk APD tidak ada masalah," katanya.
Baca Juga: Bupati Buleleng Berencana Jadikan Lovina Sebagai Kecamatan Baru di Buleleng