Banjarmasin, Sonora.ID – Pandemi CoVID-19 yang hingga saat ini masih berlangsung di Kalimantan Selatan, tak menyurutkan langkah Pemerintah Provinsi untuk mewujudkan Kalsel Mandiri dan Terdepan (Mapan) dari aspek literasi.
Melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi, pemerintah meluncurkan aplikasi iKalsel, berupa portal untuk melakukan peminjaman buku elektronik yang merupakan koleksi yang sudah ditransformasi ke dalam bentuk digital.
Keberadaan aplikasi ini tentu sangat memudahkan masyarakat yang ingin membaca buku tanpa harus keluar rumah karena khawatir dengan penyebaran virus Corona.
Baca Juga: Dukung Penulis Lokal, Dispersip Kalsel Bedah Karya Rektor UIN Antasari
Dijelaskan Nurliani Dardie, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan, pihaknya memaksimalkan teknologi informasi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Salah satunya dengan melakukan konversi buku fisik ke dalam bentuk arsip digital yang dapat diakses masyarakat di portal yang tersedia.
Apalagi saat ini koleksinya pun juga variatif, dengan ditambahkannya sejumlah karya dari para penulis lokal.
“Jadi untuk memperkaya koleksi iKalsel, baru-baru tadi kami mengunggah buku-buku elektronik karya para penulis Banua,” tutur Bunda Nunung, sapaan akrabnya.
Ia menyebutkan sejumlah judul buku karya penulis lokal yang dapat diakses lewat aplikasi, seperti ‘Aneka Kuliner Khas Kalimantan Selatan’ karya Rita Khairina, ‘Banjarbaru : Sejarah, Pesona dan Potensi’ karya Randu Alamsyah, serta ‘Mozaik Sejarah Banjar dan Masjid-Masjid Bersejarah di Kalimatan Selatan’ karya Aliansyah Jumbawuya dan Ahmad Barjie.
Baca Juga: Dukung Penulis Lokal, Dispersip Kalsel Bedah Karya Rektor UIN Antasari
Selain itu, pihaknya juga berencana untuk menambah koleksi karya penulis lokal yang dipublikasikan di aplikasi iKalsel.
Bahkan juga ada beberapa penulis yang sudah menyatakan kesediaannya untuk menyerahkan karyanya kepada instansi tersebut, salah satunya Sainul Hermawan, sastrawan sekaligus dosen di Universitas Lambung Mangkurat.
“Sepertinya tidak banyak atau mungkin belum ada Dispersip provinsi maupun kabupaten/kota yang memasukan karya penulis daerah ke layanan daring mereka,” tambahnya lagi.