Hal senada disampaikan Bu De, pemilik rumah makan di depan sungai, yang mengaku sudah tidak bisa lagi menggunakan air sungai untuk cuci piring karena saking kotornya.
Bu De menyayangkan masih rendahnya kesadaran sebagian warga dalam menjaga kebersihan, hingga mencemari sungai.
"Bagusnya diapakan ya jika oknum warga yang membuang sampah ini ketahuan," harapnya.
Saat dikonfirmasi, Kabid Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Hizbul Wathoni, mengakui bahwa sampah-sampah yang ada di Sungai Teluk Dalam berasal dari oknum warga atau sengaja dibuang.
"Keliatan aja dari sampah-sampahnya yang dijadikan satu diikat seperti itu. Pasti sengaja dibuang oknum warga," beber Thoni.
Baca Juga: Warga Di Desa Ban Karangasem Bali Mulai Kekurangan Air Bersih
Pihaknya juga mengaku tidak bisa mengawasi secara intensif ke depannya, karena bukan tupoksi bidang sungai.
Kendati demikian, pihaknya akan mengadakan kegiatan pembuatan papan imbauan yang akan dipasang di bantaran sungai.
"Tupoksi kami ini sebenarnya hanya infrastruktur bidang sungai. Tapi kalau tidak kita perhatikan siapa lagi?," pungkasnya.
Sekedar gambaran, selang beberapa menit reporter di lokasi, petugas dari pasukan turbo langsung melakukan pembersihan sungai.
Pembersihan alur sungai sebenarnya juga rutin dilakukan, di mana ada 150 lokasi yang sudah dijadwalkan setiap tahunnya untuk dibersihkan.
Baca Juga: Menuju Sumber Air, Warga Banjar Tanah Barak Karangasem Harus Berjalan Kaki 2 KM