Palembang, Sonora.ID - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menggelar rapat pembahasan dengan pihak perusahaan penyelenggara telekomunikasi, Selasa (25/8), di Ruang Rapat Bina Praja Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
Pertemuan yang dibuka langsung oleh Gubernur Provinsi Sumatera Selatan, bertujuan untuk menemukan solusi dalam permasalahan blankspot yang terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Sumatera Selatan.
Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Selatan Prof. Dr. Edwar Juliartha mengatakan, Gubernur Provinsi Sumatera Selatan H. Herman Deru menginginkan agar terjadi perbaikan dalam permasalahan blankspot.
Baca Juga: Gubernur Sumsel Dukung Pasal-Pasal UU Cipta Kerja yang Pro Rakyat
Hal tersebut, lanjut Edwar, sebagai bentuk komitmen Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dalam melayani kepentingan masyarakat di wilayah pelosok, dan peningkatan ekonomi kerakyatan.
Pemerintah, menurut Edwar, juga memahami persoalan yang dirasakan oleh pihak perusahaan penyelenggara telekomunikasi dalam hal perizinan dan vandalisme.
"Saya juga ketika masih di pemerintah kota Palembang, pernah membantu teman-teman yang kaitan dengan kondisi demikian," ujar Edwar, saat memberikan tanggapan terhadap pertanyaan yang diajukan oleh pihak perusahaan penyelenggara telekomunikasi.
Dikatakan Edwar, ia juga merasakan bahwa persoalan yang dihadapi, selain tentang infrastruktur, juga soal permasalahan yang masih mengganggu.
Baca Juga: Perlindungan Saat Pandemi, Gubernur Khofifah: Perempuan dan Anak Harus Diperhatikan
Terkait permasalahan sinyal, Edwar melihat, kondisi tersebut tidak hanya terjadi di wilayah pelosok, tetapi juga dialami di kawasan perkotaan.
"Saya ngomong, gak usah di pelosoklah. Kadang-kadang di kota juga persoalan," ungkapnya.
Edwar memberikan ilustrasi soal permasalahan sinyal yang ia alami sendiri. Menurutnya, dalam satu minggu, sinyal provider di rumahnya mengalami gangguan sebanyak dua kali.
"Pasti merah, tiba-tiba merah. Lagi belajar, merah. Lagi belajar, merah. Akibat kondisi itu, terpaksa mengubah ke modem lain yang ditaruh, karena ini anak lagi belajar," ujarnya.
Menurut Edwar, hal aneh yang terjadi adalah meski telah dilakukan perbaikan oleh petugas, namun persoalan tersebut kembali terulang.
"Anehnya, setiap yang datang ke sana itu, ya cuma melihat saja. Melihat, benerin, ok. Tapi, ngulang lagi. Maksudnya, ini simtomatik. Gak fundamentalnya yang dilihat. Apa masalahnya? Gak usah jauh-jauh, itu daerahnya ya lumayan. Istilahnya, masih di kotalah gitu ya, di daerah Kenten situ," ungkapnya.
Kalau dilihat dari sisi itu, lanjut Edwar, maka kondisi yang terjadi di pelosok wilayah Provinsi Sumatera Selatan menjadi tidak mengherankan.
Baca Juga: Palembang Berstatus Zona Oranye, Pakar Epidemiologi: Hal yang Wajar