“Kegagalan seorang pemimpin bisa terlihat apabila ia merasa dirinya paling benar, yang mengakibatkan keputusan yang ditetapkannya membuat timnya tertekan dan kurang nyaman. Maka dari itu, sebagai seorang pemimpin sudah menjadi barang tentu untuk menghindari hal-hal ini,” katanya.
Oleh karena itu, lanjut Ferdi, untuk mengantisipasi kegagalan tersebut pemimpin harus memiliki dua sisi yaitu tahu kapan harus bersikap tegas dan tahu kapan harus mengayomi dan mendengarkan pendapat dari bawahan.
“Jika analogikan, pemimpin yang bijak itu ibarat seperti bermain layang-layang, tahu kapan harus ditarik dan diulur. Jadi ada kalanya pemimpin harus bersikap tegas dan ada kalanya juga pemimpin harus mendengarkan pendapat dari bawahan, karena mereka yang lebih mengetahui kondisi di lapangan,” tutupnya.
Baca Juga: Bolehkah Kita Sebagai Orang Tua Mencurahkan Isi Hati kepada Anak?