Dikarenakan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) dari PLN belum selesai maka akan dilaksanakan plan B dengan menggunakan metode Wilus.
"Bagi pengusaha, waktu adalah uang. Karena RUPTL belum juga keluar, maka kita lakukan plan B. Kalau tidak cepat PT Hanlim Power Energy akan memindahkan pembangunanya ke Vietnam, untuk itu makanya kita pilih plan B," ujarnya.
Chairman Hanlim Power Coorporation (HPC) Paul Han R Lee mengaku senang atas terlaksananya penandatanganan tersebut, sebagai langkah awal memulai pembangunan.
Baca Juga: Jelang Liga 2, Gubernur Sumut: PSMS Ditarget Lolos Liga 1 di 2020
"Saya sudah mendengar dan memahami dengan baik, apa yang diinginkan Bapak Gubernur. Hari ini adalah penandatanganan yang bermakna. Saya pahami ada banyak kesulitan yang akan kita hadapi, namun melihat semangat dari Bapak Gubernur, saya memutuskan untuk melakukan investasi di Sumut. Dengan penandatanganan ini, menjadi langkah awal untuk memulai pembangunan," ujarnya.
Menurut Paul, PLTGU yang akan dibangun akan mendatangkan banyak manfaat untuk pemerintah daerah dan juga pemerintah provinsi, salah satunya Sumut akan jadi lumbung energi bersih.
"PLTGU adalah sistem pembangkit listrik yang paling bersih setelah PLTA dan panas bumi. Industri akan mencari sumber energi yang bersih dan berkualitas," tambahnya.