Korsel Investasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap di Sumut

28 Agustus 2020 07:05 WIB
Pemerintah Provinsi Sumut menjalin kerja sama dengan perusahaan asal Korea Selatan dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap.
Pemerintah Provinsi Sumut menjalin kerja sama dengan perusahaan asal Korea Selatan dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap. ( Sonora.ID/Wahyuni)

Medan, Sonora.ID - Provinsi Sumatra Utara akan memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) di Kabupaten Batubara dan ditarget akan dibangun pada Januari 2021, dengan menggandeng PT Hanlim Power Coorporation (HPC) sebagai investor.

Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumut menjalin kerja sama dengan perusahaan asal Korea Selatan tersebut, agar penyediaan infrastruktur ketenagalistrikan di daerah ini bisa terealisasi dengan cepat.

“Provinsi yang akan menyelesaikan regulasi perizinan dan pertanahan. Jika tidak ada kendala, paling lama Januari 2021 sudah harus berjalan pembangunan ini," jelasnya.

Nantinya pembangkit listrik yang berkapasitas 6 x 800 megawatt akan dibangun dalam tiga tahap. Tahap pertama akan dibangun 2 x 800 megawatt, selanjutnya tahal kedua dan ketiga juga masing-masing 2 x 800 megawatt.

Baca Juga: Memperkuat Deteksi OTG, GTTP Sumut Lakukan Rapid Test Massal

Energi listrik ini nantinya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei dan Kawasan Industri Kuala Tanjung.

“Kalau sudah selesai akan ada 250 investor yang masuk ke Sumut, dengan begitu selesai pengangguran yang ada di Sumut. Mari kita terus bergeliat untuk bekerja. Jangan hanya bermimpi, perbanyak kerja karena banyak yang harus kita wujudkan," ujar Edy Rahmayadi.

Untuk metode pembangunannya pun disiapkan dua metode. Plan A, pembangkit yang sudah selesai nantinya dijual ke PLN, kemudian PLN menyalurkan ke konsumen. Plan B, pembangun pembangkit listrik menyalurkan langsung ke konsumen yang berada di Wilayah Usaha (Wilus).

Dikarenakan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) dari PLN belum selesai maka akan dilaksanakan plan B dengan menggunakan metode Wilus.

"Bagi pengusaha, waktu adalah uang. Karena RUPTL belum juga keluar, maka kita lakukan plan B. Kalau tidak cepat PT Hanlim Power Energy akan memindahkan pembangunanya ke Vietnam, untuk itu makanya kita pilih plan B," ujarnya.

Chairman Hanlim Power Coorporation (HPC) Paul Han R Lee mengaku senang atas terlaksananya penandatanganan tersebut, sebagai langkah awal memulai pembangunan.

Baca Juga: Jelang Liga 2, Gubernur Sumut: PSMS Ditarget Lolos Liga 1 di 2020

"Saya sudah mendengar dan memahami dengan baik, apa yang diinginkan Bapak Gubernur. Hari ini adalah penandatanganan yang bermakna. Saya pahami ada banyak kesulitan yang akan kita hadapi, namun melihat semangat dari Bapak Gubernur, saya memutuskan untuk melakukan investasi di Sumut. Dengan penandatanganan ini, menjadi langkah awal untuk memulai pembangunan," ujarnya.

Menurut Paul, PLTGU yang akan dibangun akan mendatangkan banyak manfaat untuk pemerintah daerah dan juga pemerintah provinsi, salah satunya Sumut akan jadi lumbung energi bersih.

"PLTGU adalah sistem pembangkit listrik yang paling bersih setelah PLTA dan panas bumi. Industri akan mencari sumber energi yang bersih dan berkualitas," tambahnya. 

PenulisWahyuni
EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm