Mengingat besarnya potensi kerugian yang sangat besar, baik berupa kerusakan lingkungan maupun kerugian materi yang dialami oleh masyarakat.
Belum lagi masalah kabut asap yang berisiko besar terjadi akibat dampak kebakaran hutan dan lahan yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat.
Terlebih Kalimantan Selatan merupakan daerah yang sangat rawan terjadi bencana tersebut karena banyaknya kawasan hutan dan lahan pertanian yang diperparah dengan masih adanya oknum yang membuka lahan dengan cara membakar.
Baca Juga: BNPB Mendatangkan Chinook dan Black Hawk Tangani Karhutla
“Mari dukung upaya-upaya pencegahan. Jangan sampai terjadi kabut asap seperti beberapa tahun lalu,” tambahnya.
Rifai menambahkan jika jajarannya juga berkoordinasi dengan unsur TNI, pemerintah daerah dan stakeholder terkait guna antisipasi kejadian tersebut.
Di mana sejauh ini ada 11 wilayah yang terpantau memiliki titik api yang langsung diinstruksikan untuk ditangani agar karhutla tidak meluas dan merugikan lingkungan sekitar.
Baca Juga: Memasuki Puncak Kemarau, BMKG Imbau Masyarakat Kurangi Aktivitas Pembakaran Lahan