Sonora.ID -
Sonora.ID - Banyak masyarakat berasumsi layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) baru akan beroperasi di bulan November 2020, sehingga tidak mendaftar di layanan PAUD.
Kondisi ini berpotensi mengakibatkan masa golden age anak tidak dimanfaatkan secara maksimal (terutama anak dari keluarga berstatus sosial ekonomi rendah), dan berpotensi meningkatkan kesenjangan capaian perkembangan antara keluarga mampu dan kurang mampu, serta hilangnya kesempatan bagi anak untuk mendapatkan stimulasi yang diperlukan untuk bertumbuh kembang secara optimal.
Orang tua maupun keluarga merasa PAUD tidak diperlukan. Ratusan satuan PAUD milik masyarakat dan ribuan guru PAUD terancam tutup dan kehilangan penghasilan
Pendidikan anak usia dini (PAUD) membantu agar anak dapat bertumbuh kembang secara holistik dan siap untuk bersekolah.
Dampak jangka panjang: anak yang mengikuti pendidikan anak usia dini (PAUD) nilainya lebih tinggi 57 poin—di atas rata-rata internasional yang 42 poin.
Baca Juga: Menteri PPPA Apresiasi Program Pemprov Sulsel untuk Pemenuhan Hak Anak
Kesempatan yang tak kembali: pada masa usia dini, perkembangan otak berada di rentang yang paling pesat, dimana jutaan koneksi saraf terbentuk. Selepas periode emas tersebut, pembentukan koneksi saraf menurun untuk membentuk sirkuit otak yang efisien.
Mengurangi kesenjangan: anak dari keluarga kurang mampu yang masuk PAUD, memiliki peningkatan capaian perkembangan kognitif, bahasa dan emosional yang lebih tinggi dari anak dari keluarga mampu yang pernah berpartisipasi di PAUD.
Sosialisasi “PAUD itu perlu” menggunakan solusi seperti dibawah ini:
1. Tersedia paket belajar: Pendidikan anak usia dini (PAUD) tetap dapat dilakukan di rumah, dengan dampingan dari guru serta dukungan dari pemerintah. Tersedia ragam paket belajar dengan muatan agar anak dapat mencapai capaian perkembangan yang dituju selama 1 semester. Kegiatan yang dilakukan dapat berupa:
a. Melibatkan anak dalam kegiatan sehari-hari: orang tua dapat mengajak anak melakukan kegiatan sehari-hari dan diberikan panduan komunikasi terbuka untuk memfasilitasi proses belajar yang terjadi untuk mengasah aspek kognitif, motorik, bahasa, sosio-emosional, dan kecakapan hidup.
b. Aktivitas Mandiri/Bersama: melalui sumber belajar yang tersedia dalam bentuk daring, luring (TV dan radio) serta cetak – sesuai dengan kondisi dan pilihan keluarga
c. Lembar Pemantauan: evaluasi dilakukan bukan untuk menilai anak, namun sebagai alat bantu bagi guru dan orang tua/keluarga untuk mengetahui learning progression yang perlu dilalui. Paket 1. Daring (melalui tatap muka virtual dan learning management system), Paket 2. Kombinasi (luring + kunjungan rumah jika memungkinkan), Paket 3. Distribusi [Drop-off] (Cetak + kunjungan rumah jika memungkinkan).
Baca Juga: Ketua PKK Sulsel Ajak Bunda PAUD Optimalkan Peran Cegah Penularan Covid-19 pada Anak Usia Dini