Surabaya, Sonora.ID - Berbagai strategi mulai dilakukan oleh kandidat atau bakal calon peserta pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 Surabaya.
Meski belum memasuki masa tahapan kampanye, bahkan belum 'terdaftar' namun berbagai bentuk pengenalan (branding) menjadi salah satu strategi 'curi start' agar mendapat apresiasi masyarakat.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya juga belum membuka tahapan pendaftaran peserta untuk Pilkada, yang akan dilakukan secara serentak pada 9 Desember 2020, yang artinya para kandidat memanfaatkan momentum ini.
Baca Juga: Ketua MPR RI Apresiasi Kinerja Wali Kota Risma, Telah Membawa Surabaya Maju Pesat
Bahkan, strategi perbandingan capaian pembangunan yang telah dilakukan Wali Kota Surabaya saat ini juga tak luput sebagai bahan ulasan dan kritik.
Menanggapi hal ini, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini malah berbagi atau mengungkap berbagai strategi keberhasilan dalam membangun Kota Surabaya agar masyarakat atau warga Surabaya paham, seperti apa amanah menjadi Wali Kota.
Wali Kota Risma menceritakan kembali berbagai upaya dalam membangun Kota Surabaya. Diantaranya, menciptakan program berbasis online bernama e-program dan e-budgeting.
Baca Juga: Risma Resmikan Box Culvert Manukan-Sememi Surabaya bersama Forpimda
Dua program besar tersebut, telah dirancang Risma sejak tahun 2003 atau ketika ia masih menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
“E-programitu saya buat ketika tahun 2003 dan digunakan Nasional tahun 2010, melalui Keputusan Presiden (Kepres) saat Ibu Megawati masih menjadi Presiden. Ibu Mega jadi Presiden ada keputusan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dimana menyarankan e-budgetingitu,” kata Risma saat menggelar Pers Konference di Rumah Dinasnya, Jalan Sedap Malam, Jumat (28/08/2020).
Lantas mengapa Surabaya dapat efektif melakukan pembangunan? Risma menjelaskan, bahwa program yang berjalan itu bisa efektif dan efisien di tingkat perencanaan dimana dapat mengatur anggaran berbasis kinerja.
Menurut dia, jika pada nominal tertentu dengan output yang sudah ditentukan, maka output tersebut harus direalisasikan. Sehingga tidak diperbolehkan berhenti pada perencanaan saja.
“Harganya segini kemudian outputnya harus segini. Bukan misalnya uang Rp 100 kemudian terserah buat apa pokoknya output-nya jalan. Bukan begitu, kalau di e-budgeting tidak bisa berbicara seperti itu,” jelasnya.
Baca Juga: Wali Kota Risma Terima Uang Baru Pecahan Rp 75 Ribu dari BI
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini mengungkapkan, di dalam program tersebut sudah ada standarnya. Bahkan ia menyebut, untuk biaya perencanaan, biaya umum, dan biaya pengerjaan sudah dianggarkan sekian persen. Sehingga ketika programnya di sektor pembangunan jalan, maka dipastikan outputnya ialah jalan.
“Nah, jadi itu yang bikin kemudian Surabaya sangat efisien dan itu kami pegang sampai sekarang. Makanya kenapa kita bisa membangun banyak sekali. Di antaranya ada kita bangun Box Culvert, Frontage Jalan A Yani, kemudian Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB). Kemudian kita juga bisa bangun sekolah dengan fasilitas yang lengkap,” ungkapnya.
Baca Juga: Pamit dari Jabatan Wali Kota Surabaya, Risma Sampaikan Kalimat Perpisahan
Sementara itu, di kesempatan yang berbeda, Ketua Umum Partai PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mengapresiasi dan mencontohkan kinerja Wali Kota Risma. Bahkan, ia berharap, seluruh Calon Kepala Daerah (Cakada) dari PDI P bisa seperti sosok Wali Kota Risma.
"Saya mikir, mbok saya ini ketum yang memberikan rekomendasi ke begitu banyak orang, mbok ya 80 persennya, atau 100 persennya, itu semuanya kayak Mbak Risma," kata Megawati saat menggelar Konferensi Pers melalui streaming, Jumat (28/08/2020).
Presiden kelima RI itu pun menilai, bahwa sosok Wali Kota Risma merupakan pemimpin yang “mencari pekerjaan”. Sebab suatu hari, Megawati pernah menayakan apa isi mobil Wali Kota Risma. Namun, rupanya isinya adalah sekop, toa (alat pengeras suara), sapu dan berbagai peralatan lainnya.
"Dia (Wali Kota Risma) kalau saya bilang apa sih isi mobilmu itu, saya pernah dikasih lihat. (Saya lalu berpikir, red), Ini bukan wali kota, ini orang jenenge arep golek gawean (seperti orang yang mau cari kerjaan, red). Ada sepatu lars. Beliau kalau saya tanyai tidak sempat mengenakan lipstick padahal perempuan biasanya suka dandan," ungkap Megawati.
Apalagi, Megawati menyebut, selama ini Wali Kota Risma mendapat banyak penghargaan, baik itu di tingkat nasional maupun internasional. Terlebih, Wali Kota Risma juga didapuk sebagai Presiden United Cities and Local Government (UCLG) Asia Pasific (Aspac). Karena itu, Megawati mengaku sangat bangga memiliki kader seperti wali kota perempuan pertama di Surabaya itu.
Bahkan, Megawati menyatakan, akan lebih bahagia jika mendapat kader seorang pekerja keras dari pada mendapat hadiah emas, perhiasan, ataupun berlian.
“Hatiku senang banget karena apa? kebanggaan buat saya. Dari pada aku dikasih emas, berlian. Aku punya kader seperti beliau (Risma) senang sekali hatiku,” pungkasnya.
Baca Juga: Rumah Kelahiran Bung Karno Diserahkan ke Pemkot Surabaya, Risma: Bakal Jadikan Museum
Foto: