"Mulai Mei berlanjut Juli, dan ke depannya, kinerja makin membaik. Dengan Laba Bersih (unaudited) di Juli sebesar 408 juta dollar AS (Rp 5,9 triliun), maka kerugian dapat ditekan dan berkurang menjadi 360 juta dollar AS atau setara Rp 5,3 triliun," kata Fajriyah.
Lebih lanjut, Fajriyah mengakui, tidak mudah untuk mendongkrak kembali kinerja keuangan perseroan.
Namun berbagai langkah strategis akan dilakukan untuk merealisasikan hal tersebut.
"Kami melakukan renegosiasi kontrak, memitigasi rugi selisih kurs, tetap menjalankan operasional dan investasi untuk mempertahankan produksi hulu, meningkatkan strategi marketing dengan program diskon dan loyalty customer untuk meningkatkan pendapatan, me-review dan memperbaiki model operasi kilang dan lain-lainnya," ucapnya.
Baca Juga: Taukah Anda Sperma dan Air Mani Tidak Sama, Ini Perbedaannya