Sonora.ID - Usai diisukan merugi hingga Rp 11 Triliun kini perusahaan negara plat merah Pertamina mulai menunjukan taringnya.
Pasalnya dalam kurun waktu satu bulan saja Pertamina mampu pulih dari keterpurukan dengan memperoleh laba sebesar Rp. 6 Triliun.
Vice President Corporate Communications Pertamina, Fajriyah Usman, melaporkan, penjualan seluruh produk sebesar 6,9 juta Kilo Liter (KL) atau meningkat 5 persen dibandingkan Juni 2020, sebesar 6,6 juta KL.
Sementara, dari sisi nilai penjualan, pada Juli berada di kisaran 3,2 miliar dollar AS, naik 9 persen dari bulan sebelumnya yang mencapai 2,9 miliar dollar AS.
Baca Juga: Pihak Puskesmas Diminta Ikut Memantau Aktifitas Masyarakat yang Melakukan Isolasi Mandiri
Jika keadaan baik ini terjadi terus menerus, Fajriyah nyakin bahwa dalam waktu dekat Pertamina akan mampu menutup kerugian sebesar Rp 11 Triliun pada kuartal I-2020.
Penurunan omset hingga Rp.11 Triliun menurut Fajriyah terjadi lantaran covid-19 memasuki Indonesia pada bulan Febuari hingga April 2020.
Fajriyah juga menyebutkan bahwa kerugian tiap bulan yang harus ditanggung pertamina sebesar 500 juta dollar AS.
Baca Juga: Cuaca Panas Tidak Separah Tahun 2019, Dishut Sumsel: Tetap Waspada dan Jangan Lengah
Namun, memasuki Mei hingga Juli lalu, laba bersih pun beranjak naik dengan rata-rata sebesar 350 juta dollar AS setiap bulannya. Pencapaian positif ini akan terus mengurangi kerugian yang sebelumnya telah tercatat.
"Mulai Mei berlanjut Juli, dan ke depannya, kinerja makin membaik. Dengan Laba Bersih (unaudited) di Juli sebesar 408 juta dollar AS (Rp 5,9 triliun), maka kerugian dapat ditekan dan berkurang menjadi 360 juta dollar AS atau setara Rp 5,3 triliun," kata Fajriyah.
Lebih lanjut, Fajriyah mengakui, tidak mudah untuk mendongkrak kembali kinerja keuangan perseroan.
Namun berbagai langkah strategis akan dilakukan untuk merealisasikan hal tersebut.
"Kami melakukan renegosiasi kontrak, memitigasi rugi selisih kurs, tetap menjalankan operasional dan investasi untuk mempertahankan produksi hulu, meningkatkan strategi marketing dengan program diskon dan loyalty customer untuk meningkatkan pendapatan, me-review dan memperbaiki model operasi kilang dan lain-lainnya," ucapnya.
Baca Juga: Taukah Anda Sperma dan Air Mani Tidak Sama, Ini Perbedaannya