Tabung Melon Langka dan Mahal, Pertamina: Kuota Kalsel Sudah Dipenuhi

2 September 2020 14:35 WIB
salah seorang warga membeli LPG 3kg di salah satu pedagang
salah seorang warga membeli LPG 3kg di salah satu pedagang ( Smart Banjarmasin/Jumahudin)

 

Banjarmasin, Sonora.ID – Penyaluran Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram bersubsidi untuk masyarakat miskin dan pegiat UMKM di Kalimantan Selatan, diklaim sudah terpenuhi pada akhir Juli lalu.

Bahkan kuotanya pun melebihi dari yang diberikan oleh pemerintah untuk mencukupi kebutuhan masyarakat yang masuk kategori penerima bantuan subsidi LPG.

Sales Area Manager (SAM) PT Pertamina Kalselteng, Drestanto, dalam rapat Komisi III DPRD Kalimantan Selatan bersama Hiswana Migas dan Dinas ESDM Provinsi, Selasa (01/09) lalu, mengungkapkan bahwa kebutuhan LPG subsidi sudah dicukupi yang seharusnya tidak menimbulkan kelangkaan.

Baca Juga: Naik Turun Harga LPG 3 Kilogram Masih Jadi Momok di Banjarmasin

Apalagi jumlah penerima atau masyarakat yang berhak menerima subsidi juga seharusnya cenderung stabil, yang ditopang dengan kuota tambahan.

“Sudah over 2,6 persen dari kuota yang diberikan pemerintah,” tuturnya.

Ia mengatakan, untuk mengatasi kelangkaan yang terjadi dan seolah menjadi rutinitas, pihaknya sudah meminta pemerintah kabupaten/kota di Kalimantan Selatan untuk menerapkan distribusi tertutup.

Yakni dengan memberikan jatah LPG 3 kilogram bersubsidi untuk masyarakat miskin dan pegiat UMKM dengan menggunakan kartu atau identitas khusus.

Baca Juga: Harga Tabung Melon Kembali Melonjak, Oknum Pedagang Diduga 'Bermain'

“Seperti di Banjarmasin kan sudah menerapkan hal itu, kami juga sarankan ke pemerintah kabupaten/kota lain,” tambahnya lagi.

Distribusi tertutup menurutnya jauh lebih efektif untuk menekan potensi kelangkaan dan lonjakan harga LPG 3 kilogram karena yang dilayani hanya pemegang kartu yang datang ke pangkalan resmi.

Cara tersebut juga akan memperlihatkan jumlah kebutuhan pasokan LPG tabung melon yang sebenarnya, sehingga jadi acuan untuk melakukan distribusi ke daerah.

Untuk masyarakat miskin diberikan kartu kendali yang diterbitkan Dinas Sosial, sedangkan untuk UMKM melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat.

Baca Juga: 13 Desa di Kabupaten dan Kota di Sulawesi Selatan Masih Sulit Akses BBM dan Gas LPG

Drestanto menambahkan, Pertamina juga menggelar operasi pasar untuk menekan meroketnya harga jual LPG 3 kilogram bersubsidi di tengah masyarakat, yang berkisar di harga Rp 35-40 ribu per tabung.

“Operasi pasar dua minggu ini dan masih bisa kita perpanjang lagi masanya,” katanya lagi.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Selatan, Sahrujani mengusulkan Pertamina melakukan disparitas atau perbedaan harga jual LPG subsidi dan non subsidi, dengan jarak yang tidak terlalu jauh.

Hal ini menurutnya perlu dilakukan untuk menutup celah permainan di oknum pengecer atau pangkalan nakal, yang memanfaatkan disparitas harga yang jauh antara LPG subsidi dan non subsidi untuk meraih keuntungan.

“Kita mengaminkan jika disparitas harga ini tidak terlalu jauh, karena bagaimana pun orang pasti mencari harga yang murah,” tuturnya.

Baca Juga: Jelang Tahun Baru Islam 2020, Stok BBM dan LPG di Sumbagsel Aman

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm