Sonora.ID - Pemeran "Black Panther" Chadwick Boseman meninggal minggu lalu 4 tahun setelah didiagnosis menderita kanker usus besar.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), ini adalah penyebab utama ketiga kematian terkait kanker di Amerika Serikat.
Temuan menunjukkan bahwa tingkat kanker kolorektal kira-kira 20 persen lebih tinggi di Afrika Amerika daripada kulit putih non-Hispanik, dengan tingkat kematian hampir 40 persen lebih tinggi.
Baca Juga: Chadwick Boseman, Pemeran Black Panther Meninggal Dunia Karena Kanker
Kematian Chadwick Boseman pada usia 43 tahun akibat kanker usus besar telah menyoroti penyakit yang sedang meningkat di kalangan anak muda.
didiagnosis menderita kanker stadium 3, yang berarti kanker tersebut telah tumbuh melalui dinding ususnya. Akhirnya berkembang ke tahap 4, menunjukkan keganasan telah menyebar ke luar saluran pencernaannya.
“Dua puluh hingga dua puluh lima persen dari kanker usus besar yang baru didiagnosis sudah menyebar ke organ lain saat presentasi, dan pada saat itu kemoterapi adalah terapi utama, meskipun pembedahan juga berperan,” Dr. Elena Ivanina , ahli gastroenterologi di Lenox Hill Hospital , Kota New York seperti dikutip dari Healthline.
Menurut laporan terbaru dari American Cancer Society (ACS) , tingkat kanker usus besar dan rektal (kolorektal) meningkat di antara kelompok orang yang lebih muda.
Peneliti menemukan bahwa usia rata-rata pasien yang didiagnosis kanker kolorektal adalah 72 tahun dari tahun 1989 hingga awal tahun 2000-an tetapi turun menjadi 66 tahun pada tahun 2016.
Namun, tren berbalik untuk orang berusia 50 hingga 64 tahun, yang tingkat kanker kolorektal meningkat 1 persen, sedangkan mereka yang di bawah 50 mengalami peningkatan lebih dari 2 persen per tahun.
Baca Juga: Jadi Menu Favorit, Ternyata Makanan Ini Bisa Sebabkan Kanker Serviks
Angka kematian juga bervariasi menurut kelompok umur, dengan pasien yang lebih tua mengalami penurunan angka kematian sementara mereka yang lebih muda dari 50 tahun mengalami peningkatan yang signifikan.
“Kami percaya bahwa peningkatan obesitas terkait dengan peningkatan kanker kolorektal pada mereka yang berusia di bawah 50 tahun,” kata Dr. David Rivadeneira , direktur Institut Kanker Kesehatan Northwell di Long Island, New York.
Laporan tersebut juga menemukan perbedaan rasial, dengan orang Afrika-Amerika yang paling terpengaruh.
Temuan menunjukkan bahwa tingkat kanker kolorektal kira-kira 20 persen lebih tinggi di Afrika Amerika dibandingkan kulit putih non-Hispanik dengan tingkat kematian hampir 40 persen lebih tinggi.