Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo menyatakan, berdasarkan penelusuran Dinkes Jateng, kasus happy hypoxia ditemukan di rumah sakit yang tingkat kematian pasiennya cukup tinggi.
Lalu, upaya untuk mencegah penularannya, saat ini pihaknya sedang mengumpulkan data dari sejumlah rumah sakit di Jateng terkait kemungkinan gejala tersebut.
"Happy hypoxia sebenarnya sudah ada sejak dulu, saat Covid-19 mewabah. Hanya saja, saat itu kasus tersebut tak mendapat perhatian khusus. Setelah kasus di Banyumas, baru diperhatikan. Padahal, ini kerap terjadi di mana-mana. Di Semarang dan Solo juga ada,” ujar Yulianto saat ditemui di Kantor Gubernur Jateng, Rabu (2/9/2020).
Baca Juga: Ganjar Pranowo :
Kasus kematian akibat happy hypoxia disebut juga cukup tinggi. Saat ini dinas tengah melakukan pendataan.
“Ini kami baru mengumpulkan data dari seluruh rumah sakit rujukan di Jawa Tengah yang menangani kasus ini. Baru ada tiga rumah sakit yang mengumpulkan dari Banyumas, Semarang dan Solo. Yang lainnya masih menunggu ” tutur Yulianto.
Mengenai kapasitas rumah sakit di Jawa Tengah, Yulianto menyebut masih mencukupi untuk penanganan Covid-19.
“Ketersediaan ruang isolasi kita cukup kok. Masih ada free sekitar 40 persen. Jadi masih kosong sekitar 40 persen dari total ruang isolasi di berbagai rumah sakit rujukan yang kita sediakan,” jelasnya.
Baca Juga: Ganjar Kagetkan Peserta Upacara 17an, Undang Veteran Naik Podium