Banjarmasin, Sonora.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebenarnya menyediakan waktu selama 3 hari untuk proses pendaftaran calon kepala daerah pada Pilkada Serentak tahun 2020.
Namun kedua pasang bakal calon gubernur dan wakil gubernur Kalsel kompak mendaftar di hari kedua, yakni pada Sabtu, tanggal 5 September 2020.
Entah untuk menarik perhatian masyarakat atau memang ingin tampil apa adanya, masing-masing memiliki cara yang unik ketika mendaftar ke kantor KPU Provinsi Kalimantan Selatan, di Jalan A. Yani Kilometer 3,5.
Baca Juga: Tak Hiraukan Corona, Rombongan Ananda - Mushaffa Jalan Kaki ke KPU
Bakal calon petahana memilih menggunakan jasa Ojek Online (Ojol), sementara penantangnya menggunakan becak dan dilanjutkan dengan jalan kaki menuju kantor KPU Kalsel.
Tidak sampai di situ, pasangan Haji Denny dan Difri, turut diiringi sinoman hadrah, kesenian khas Kalimantan Selatan.
Pasangan Sahbirin Noor dan Muhidin yang didukung koalisi gemuk, datang lebih awal ke kantor KPU, setelah sebelumnya mengelar deklarasi partai pengusung dan pendukung di Siring 0 Kilometer Banjarmasin.
Kemudian sekitar pukul 10.00 Wita, rombongan pasangan Denny-Difri datang ke kantor KPU dari kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra.
Baca Juga: Haris-Ilham Daftar ke KPU Naik Mobil Bak Terbuka, Pulang Naik Angkot
Usai berkas pendaftaran kedua pasangan dinyatakan lengkap oleh KPU Kalsel, masing-masing bakal calon gubernur dan wakil gubernur dijatahi kesempatan untuk memberikan keterangan kepada awak media.
“Alhamdulillah berkas kita diterima. Mudah-mudahan memenuhi syarat sesuai yang ditetapkan KPU,” ungkap Sahbirin Noor yang didampingi Muhidin dan istri pasangan calon.
Setelah berkas pencalonan dinyatakan lengkap dan diterima oleh KPU, maka pihaknya akan langsung bergerak menyosialisasikan visi misi yang akan dijalankan selama 5 tahun ke depan, jika kembali mendapat kepercayaan dari masyarakat.
Baca Juga: Tumbuh Positif, Aktivitas Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin Mulai Normal
“Satu kata 'Bergerak' untuk banua yang lebih baik lagi,” sambung bakal calon gubernur yang akrab disapa Paman Birin.
Selanjutnya Muhidin diberikan kesempatan untuk berbicara. Berbeda dengan Sahbirin Noor yang dikenal dengan orasinya yang berapi-api, mantan Wali Kota Banjarmasin itu berbicara lebih santai, dengan logatnya yang khas.
“Insya Allah dengan Paman Birin dan Haji Muhidin bersatu masyarakat jadi lebih pinandu (kenal),” ungkap Muhidin yang disambut gelak tawa awak media.
Baca Juga: Laba Tahun 2019 Turun Drastis, Ini Penjelasan Dirut PDAM Bandarmasih
Selang beberapa jam kemudian, bakal calon gubernur Kalsel, Denny Indrayana juga memberikan keterangan Pers kepada awak media yang setia menantinya.
“(Berkas) kami dinyatakan lengkap dan memenuhi syarat oleh KPU Provinsi Kalsel,” kata Denny usai menyerahkan berkas pendaftaran.
Pihaknya menurut mantan Wakil MenkumHAM era Presiden SBY itu juga akan menyampaikan naskah visi, misi dan program unggulan H2D. Salah satunya adalah menyusun dan menganggarkan APBD Pro Dhuafa.
“Karena kami memilih untuk berpihak kepada saudara-saudara yang secara ekonomi kurang beruntung,” terang Denny.
Sementara itu, bakal calon Wakil Gubernur, Difriadi Darjat menambahkan alasan Denny mencanangkan program itu.
Menurut Difri, sudah menjadi tugas negara untuk menyusun anggaran yang berpihak kepada masyarakat menengah ke bawah yang kurang beruntung secara ekonomi.
“Ini tanggung jawab negara dan tanggung jawab kita. Oleh karena itu, tidak boleh ada masyarakat Kalsel berada di tingkat-tingkat yang mengkhawatirkan,” kata Difri.
Maka dari itu, Difri berjanji, jika terpilih nantinya ia bersama Denny akan mengalokasikan sebagian anggaran kepada masyarakat marginal yang mengkhawatirkan.
Apalagi, di tengah pandemi yang masih berlangsung.
“Mudah-mudahan dengan keinginan dan ketulusan kita bersama, Allah SWT mengabulkan doa kita. Dengan semangat hijrah untuk memperbaiki keadaan,” pungkas Difri.
Baca Juga: Resmi Daftar Calon Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi Janji Lanjutkan Program Risma