Dikatakannya, ia berjanji kepada pengurus masjid dan musala, akan membantu menggunakan dana anggaran pendapatan dan belanja daerah (apbd), apbn, atau dana bantuan lainnya.
Pengurus masjid dan musala tadi, lanjut Herman Deru, mau mengikuti saran yang ia sampaikan. Mereka pun meminta penjelasan terkait pelarangan melakukan pengumpulan donasi bantuan di jalan.
Herman Deru pun menjelaskan alasannya kepada mereka. Pertama, ia tidak mau orang lain memandang rendah agama Islam dengan adanya aktivitas pengumpulan donasi bantuan di jalan.
"Kamu pernah gak lihat orang membangun gereja dengan memasang kaleng di jalan? Orang membangun kelenteng apalagi, membangun vihara gak pernah masang di tengah jalan. Ini teori di OKU Timur dulu," ungkap gubernur yang mulai menjabat sejak tahun 2018 lalu tersebut, saat memberikan sambutan di hadapan jemaah Masjid Muhajirin, Jumat (4/9).
Baca Juga: Gubernur Sumsel: Lomba Sakinah Mawadah wa Rahman Dapat Diikuti oleh Semua Penganut Agama
Kedua, lanjutnya, aktivitas tadi membuat pusing Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten OKU Timur. Menurutnya, dengan menempatkan kaleng di tengah jalan, akan membuat sisi-sisi jalan yang dilalui kendaraan menjadi lekas rusak.
Ia mengingatkan umat Islam di Provinsi Sumatera Selatan untuk mau membantu masjid yang sedang melakukan pembangunan fisik.
"Maka umat, saya ingatkan juga. Yang bisa bantu uang, bantu. Gak ada uang bantu bahan, ada bahan, ada seng, ada kayu, bantu. Gak bisa bantu uang bantu bahan, bantu tenaga. Gak ada uang, gak ada bahan, gak ada tenaga, bantu doa," ujar orang nomor satu di Provinsi Sumatera Selatan tersebut.
Menurutnya, segala sesuatunya bergantung kepada cara penyampaian.
Baca Juga: Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Akan Selenggarakan MTQ Terbatas XXIX