Bandung, Sonora.ID - Jika berbicara sampah pasti berkaitan dengan bagaimana cara mendaur ulang sampah agar bermanfaat dan bernilai jadi roda ekonomi tetap berjalan.
Namun, berkat ide kreatif seorang warga Jelekong, Kabupaten Bandung berhasil menangani persoalan sampah yang dihadapi manusia.
Sahrum Umar Jaya (52) berhasil menciptakan dan mengembangkan incinerator atau alat pembakaran sampah ramah lingkungan.
Disebut ramah lingkungan, karena incinerator ini tanpa menghasilkan asap pembakaran sehingga tidak polutif, tanpa bahan bakar minyak, karena alat ini hanya menggunakan sampah itu sendiri sebagai bahan bakarnya.
Baca Juga: Stungta, Inovasi Jawa Barat dalam Pengendalian Lingkungan Hidup
Ditemui di sebuah cafe di Bandung, Jumat (4/9/2020) Sahrum Umar Jaya atau akrab disapa Kang Heru menjelaskan, bahwa incinarator buatannya selain lebih ramah lingkungan dibanding dengan buatan luar negeri sekalipun, dan juga dijamin lebih murah.
"Untuk ukuran sedang harganya hanya 40 jutaan, sedangkan untuk ukuran besar 100 jutaan lebih. Jika dibandingkan dengan buatan luar negeri bisa mencapai 1 milyar lebih harganya," ucap Kang Heru.
Dengan harga yang relatif murah, Kang Heru meyakini incinerator buatannya bisa membantu permasalahan sampah di manapun, karena bisa digunakan hingga tingkat lingkungan RW.
"Yang besar itu untuk di pasar tradisional, yang ukuran sedang bisa dipasang atau digunakan oleh lingkungan RW" jelasnya.
Baca Juga: Pemkot Palembang Segera Tingkatkan Kebersihan dan Normalisasi Sungai
Kang Heru memberi nama alat incineratornya itu 'Incinerator Vacuum Knalpot' karena knalpot buangan atau cerobong asapnya juga sekaligus berfungsi sebagai vacum udara yang dibutuhkan dalam proses pembakaran.
"Fungsinya sama seperti cerobong asap perapian di rumah, dimana itu juga berfunsi sebagai saluran vakum udara. Hanya bedanya, alat Saya ini sama sekali tidak mengeluarkan asap. Tinggi besi knalpotnya itu 12 meter dengan diameter 40cm," terangnya.
"Alat yang saya buat ini ada semacam dua tempat penyimpanan sampah. Nah satu untuk sampah yang dibakar, satunya lagi itu untuk sampah-sampah yang basah. Nanti disini akan dipanaskan saja, karena memang berfungsi mirip oven karena mengeringkan sampah yang basah," tambahnya lagi.
Baca Juga: Dishub Makassar Bakal 'Sulap' Truk Sampah Jadi Bus Wisata Gratis
Saat ditanya berapa lama pembakaran nya, ia mengemukakan jika itu tergantung dari jenis sampah yang dimasukkan untuk dibakar.
"Ya berapa lamanya itu tergantung sampahnya. Hasil pembakarannya (abu) juga kering. Bisa buat pupuk," ucapnya.
Diakhir obrolan ia berharap incinerator buatannya itu dapat membantu mengatasi permasalah sampah di kota besar seperti Bandung, bisa ditanggulangi, tanpa mengeluarkan biaya yang besar, ramah lingkungan, dan mampu bertahan lama.
Diketahui sejak tahun 2019 Incinerator Vacuum Knalpot buatannya sudah digunakan di pasar tradisional Maruyung Ciparay Kabupaten Bandung, dan rencananya dalam waktu dekat, dirinya akan mempresentasikan alat tersebut di hadapan Walikota Bandung.
Baca Juga: Pemko Banjarmasin Tak Mampu Awasi Warga Buang Sampah di Sungai