Tekan Kemungkinan Resesi, INDEF Sarankan Masyarakat Beli Produk dari 'Teman Sendiri'

7 September 2020 12:30 WIB
Tekan Kemungkinan Resesi, INDEF Sarankan Masyarakat Beli Produk dari 'Teman Sendiri'
Tekan Kemungkinan Resesi, INDEF Sarankan Masyarakat Beli Produk dari 'Teman Sendiri' ( Tangkap Layar)

Sonora.ID - Mentri Politik Hukum dan Ham, Mahfud MD sebelumnya menyatakan bahwa Indonesia memang berada di bawah ambang jurang resesi.

"Bulan depan hampir dapat dipastikan 99,9 persen akan terjadi resesi ekonomi di Indonesia," kata Menkopolhukam Mahfud MD, Minggu (30/8).

Mahfud memperkirakan bahwa kemungkinan besar pada bulan September Indonesia dipastikan jatuh ke jurang resesi.

Menurut Ekonom Institute for Development of Economics and Finance, Bhima Yudhistira apa yang diungkapkan oleh Mentri Polhukam adalah sebuah peringatan agar masyarakat berjaga-jaga.

Baca Juga: Hari Ini, Malaysia Larang WNI Masuk ke Negaranya Karena Kasus Covid-19

"Mentri Polhukam Sepertinya memiliki dua maksud menyampaikan hal tersebut kepada publik. Jadi pemerintah ingin agar masyarakat menyiapkan kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi,"tutur Bhima Yudistira kepada Redaksi Radio Sonora, Senin (7/02/2020).

Seperti yang kita ketahui bahwa saat ini banyak negara yang tengah berjuang untuk dapat lolos dari jeratan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Anies Baswedan Lakukan Simulasi Jalur Sepeda di Jalan Tol DKI Jakarta

Hinga saat ini saja setidaknya ada sebanyak 10 negara yang telah mendeklarasikan jatuh kedalam lubang resesi.

Salah satu negara yang telah mengumumkan resesi adalah Singapura. Menurut Bhima dibandingkan Singapura, Indonesia lebih unggul.

Salah satu hal yang membuat Indonesia masih bertahan seperti sekarang ini adalah kebijakan pemerintah dan juga sikap masyarakat yang mengandalkan UMKM di daerah setempat.

"Jadi yang bisa kita lakukan (untuk menekan kemungkinan resesi) melakukan gerakan ayo beli produk dari teman, ini dapat meningkatkan stimulus ekonomi,"

"Jika sebelumnya kita sering belanja produk impor maka saat ini kita harus membelanjakan uang kita ke teman sendiri (pelaku UMKM), ini lebih cepat membangkitkan ekonomi Indonesia," sambung Bhima Yudistira.

Baca Juga: Arak-arakan Saat Daftar Pilkada, Bupati Karawang Ramai Teguran

Bhima juga memperkirakan bahwa ekonomi Indonesia akan kembali stabil dan bahkan meroket pada tahun 2021 kuartal ke-3.

Namun hal tersebut akan terjadi apabila 2 faktor utama penyebab resesi mampu dikendalikan pemerintah.

"Ada dua syarat yang harus dipenuhi, pertama kurva penularan covid-19 harus menurun. Yang kedua stimulus ekonomi Indonesia harus kembali ke angka 5%,"ungkap BHima.

Baca Juga: Trans Metro Kini Hadir di Pulau Dewata

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm