Sonora.ID - Pada masa karantina di rumah karena masa pandemi virus corona ini, banyak orang yang merasa dirinya tidak lagi bisa gembira sama seperti sebelum adanya pandemi ini.
Hal tersebut terbukti dengan banyaknya tulisan mengeluh yang dilontarkan oleh para pengguna media sosial setiap harinya di akun mereka masing-masing.
Tak sedikit juga orang yang merasa gelisah atau ketakutan dengan adanya pandemi ini, dan kemudian mempengaruhi kegelisahan dalam hidupnya secara keseluruhan.
Gangguan kecemasan atau anxiety disorder adalah rasa cemas yang dirasakan terlalu sering, berlebihan, dan tanpa alasan yang kuat.
Orang dengan gangguan ini merasa sangat khawatir terhadap berbagai hal, bahkan dalam situasi yang normal-normal saja.
Kondisi tersebut tidak bisa disepelekan karena dikategorikan sebagai gangguan mental yang tentunya berbeda dengan cemas biasanya.
Baca Juga: Berbahaya bagi Otak, Negative Thinking Bisa Tingkatkan Risiko Demensia
Berikut ini adalah beberapa gejala yang biasanya dirasakan oleh mereka yang mengalami gangguan tersebut.
Gejala yang pertama adalah mudah merasa lelah, gelisah dalam waktu yang cenderung lama atau terus-menerus, kemudian susah berkonsentrasi.
Baca Juga: Bukan Hanya Makan Coklat, Ternyata Minum Air Hangat juga Bisa Redakan Stres
Bahkan lebih dari itu, kecemasan berlebihan tersebut bisa mengganggu perasaan yaitu menjadi mudah tersinggung, dan sangat kesulitan mengendalikan perasaan khawatir.
Lebih parahnya lagi, orang tersebut akan mengalami gangguan tidur atau selalu merasa dirinya kurang tidur.
Secara fisik, hal ini juga memberikan dampak yang tidak baik, seperti kram otot atau otot tegang, jantung berdebar-debar, menghindari tatap mata dengan lawan bicara, hingga menarik diri dari aktivitas sosial.
Baca Juga: Gara-Gara Media Sosial, Psikolog: Remaja Punya Kecemasan yang Tinggi