Circular Economy Jadi Solusi Pengelolaan Sampah Plastik di Makassar

8 September 2020 14:30 WIB
Penggunaan  aplikasi dalam mengelola sampah plastik di Makassar
Penggunaan aplikasi dalam mengelola sampah plastik di Makassar ( Istimewa)

"Octopus memiliki 1.696 pemulung, satgas kebersihan dan masyarakat umum dari berbagai profesi yang tergabung sebagai mitra scavengers serta 647 mitra checkpoint yang menjadi collection point atau tempat penampungan kemasan bekas sementara sebelum dibawa ke industri daur ulang," jelasnya.

Menurut Abdul Rahman selaku Ketua Yayasan Peduli Pemulung Indonesia, kehadiran Octopus sangat membantu masyarakat terutama pemulung dan rumah tangga. Selain menambah penghasilan secara signifikan, pemulung juga jadi terlatih menggunakan ponsel cerdas.

Pemulung yang tergabung dalam jaringan Octopus kini memiliki akses ke perbankan serta asuransi kesehatan.

"Dalam melakukan pendampingan ke pemulung, Octopus dibantu oleh anak-anak muda kreatif yang memiliki passion di bidang lingkungan dan sosial yang kuat. Mereka tergabung dalam komunitas anak muda bernama Tentakel (Tempatna To Payaboa Appilajara Teknologi)," tutup Abdul Rahman.

Baca Juga: 3 Alasan Mengapa Pembatasan Penggunaan Kantong Plastik Bermasalah

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm