Banjarmasin, Sonora.ID – Perubahan hormon rupanya berhubungan erat dengan masalah kulit, terutama pada ibu hamil.
Kusam, jerawatan, bahkan timbul flek hitam kerap membuat rasa percaya diri calon ibu langsung turun drastis dan cemas.
Apalagi untuk mengatasinya tak bisa sembarangan, seperti menggunakan obat-obatan atau produk kecantikan yang justru dapat berdampak buruk bagi janin.
Dalam diskusi daring bertajuk ‘101 Kekhawatiran Permasalahan Kulit Saat Hamil dan Menyusui’, Senin (07/09) sore, Dr. dr. Raendi Rayendra, SpKK, M.Kes, mengungkapkan ada beberapa pantangan bagi ibu hamil untuk menggunakan sejumlah produk.
Baca Juga: Jadi Primadona Lalapan, Siapa Sangka Daun Singkong Manjur untuk Kesehatan dan Ibu Hamil
Di antaranya produk yang mengandung alkohol, paraben dan retinol, yang dapat menyebabkan efek buruk bagi perkembangan janin.
Pada acara yang digelar dalam rangka peluncuran produk Mama’s Choice Glowing Series, dokter spesialis kulit ini juga menjabarkan ada beberapa masalah kulit yang biasa dialami oleh ibu hamil.
Kondisi ini biasanya disebabkan hormon androgen yang meningkat dalam tubuh calon ibu, yang menyebabkan produksi sebum meningkat, hiperkeratinisasi dan produksi minyak berlebih pada kulit yang dapat memicu pori-pori tersumbat.
Baca Juga: Benarkah Berhubungan Intim di Pagi Hari Bisa Tingkatkan Peluang Hamil?
“Lalu menjadi komedo yang jadi inflamasi, yakni jerawat yang bernanah-nanah,” jelasnya kepada para peserta diskusi daring.
Meningkatnya hormon androgen dalam tubuh ibu hamil juga dapat dipicu dari jam tidur yang tidak tentu, yang biasanya terjadi pada usia kehamilan di trimester kedua dan ketiga.
Nah, untuk mengatasinya, Raendi menyarankan agar ibu hamil dapat menggunakan pembersih wajah yang berbahan oil-free dan bebas dari bahan-bahan berbahaya, seperti merkuri, hidroquinon dan pemutih kimia.
“Banyak pilihan obat yang aman, tapi yang paling penting dikonsultasikan dulu pada dokter,” tambahnya lagi.
Baca Juga: Sudah Pakai KB Tapi Kok Masih Bisa Hamil? Dr. Boyke: Ada Faktor Kegagalan
Topeng kehamilan atau Melasma Gravidarum merupakan bercak kehitaman atau flek yang muncul karena adanya peningkatan Melanocyte Stimulating Hormone akibat perubahan hormon estrogen dan progesteron pada ibu hamil.
Calon ibu yang mengalami kondisi ini dapat menggunakan beberapa pelindung, seperti tabir surya yang berbahan mineral dan pelindung fisik.
“Seperti topi, kacamata hitam dan juga hindari paparan matahari berlebih,” jelas Raendi.
Tentunya produk yang dipilih tak boleh mengandung pemutih kimiawi karena dapat berdampak buruk bagi janin dalam kandungan, ya.
Baca Juga: Pesta Pernikahan Berujung Kekacauan, Mantan Mempelai Pria Hamil
Munculnya guratan di perut dan bagian tubuh selama hamil merupakan efek dari peregangan mekanik dan hormon yang akhirnya merubah kolagen dalam kulit.
Apalagi saat hamil, calon ibu biasanya mengalami lonjakan berat badan yang membuat elastisitas kulit berkurang dan memunculkan guratan pada kulit.
Untuk itu, bisa gunakan pelembab kulit dan emolien yang mengandung ekstrak centella asiatica, vitamin E, hyaluronic acid dan kolagen, yang mampu mempertahankan elastisitas dan mengurangi kekakuan pada dinding perut.
Baca Juga: 8 Manfaat Bubuk Kopi untuk Kulit, Ternyata Bisa Cegah Kanker
Kondisi ini biasa disebut Pruritic Urticarial Papules and Plaques of Pregnancy (PUPPP) atau Polymorphic Eruption of Pregnancy (PEP).
Tanda-tandanya adalah muncul bercak atau bruntusan kemerahan yang gatal dan hanya muncul saat masa kehamilan.
Bercaknya juga kerap menyebar ke bagian tubuh lain, seperti paha, tungkai lengan, dada hingga leher, terutama pada masa kehamilan pertama dan terpusat di area strech marks.
Usahakan jangan menggaruk jika gatal dan bercaknya muncul, agar tidak timbul iritasi dan luka yang justru dapat memperparah kondisinya.
Masalah kulitnya bisa hilang kok pasca melahirkan atau bisa juga dikonsultasikan dengan dokter spesialis agar tak salah memilih produk yang aman bagi ibu hamil dan janinnya.