Sehingga wajar, jika bapaslon ini memilih Pulau Bromo, yang digadang-gadang akan menjadi ikon baru di Kota Seribu Sungai untuk menyapa semua warganya.

Setelah hampir dua jam perjalanan, tibalah rombongan di depan museum Wasaka. Sesampainya disana, rombongan Ibnu - Arifin disuguhkan dengan atraksi 'jukung berenteng' (bergandeng,red.).

Lantas apa alasan Bapaslon ini memilih jalur sungai?

Itu karena sungai inilah yang menyatukan semua denyut nadi perekonomian, sosial dan budaya masyarakat Kota Banjarmasin.

Sehingga mereka ingin menjadikan sungai sebagai beranda utama kota Banjarmasin, seperti yang sudah dirintis selama 5 tahun kebelakang.

Baca Juga: Didepak dari Status Kader PKS, Ibnu Sina Pilih 'No Comment'

"Kami sudah merintisnya dan kami ingin melanjutkannya," terang Ibnu Sina kepada SMART FM, Rabu (09/09) pagi.

Sedangkan alasan dimulainya deklarasi dari Pulau Bromo, itu dikarenakan mereka ingin agar Pemerintah Daerah bisa memperhatikan masyarakat yang berdiam di pinggiran kota.

Terlebih saat ini juga sedang berlangsung pembangunan jembatan Pulau Bromo, yang akan membuka koneksi atau penghubung antara warga Pulau Bromo dengan daratan Kota Banjarmasin.

"Semua warga harus menjadi fokus Pemda. Kami juga akan menjadi penghubung seluruh warga dengan Pemerintah," tambah Ibnu.

Mengenai dipilihnya depan Museum Wasaka sebagai tempat deklarasi, Ibnu mengaku karena mereka ingin membangun optimisme di kota ini. Sebagaimana para pejuang yang telah memerdekakan bangsa tanpa mengenal menyerah serta kata pamrih.

"Kita semua dan seluruh warga Banjarmasin akan meneruskan pembangunan dari Waja Sampai Kaputing," tandasnya

Sebelumnya diketahui, Bapasalon Ibnu Sina - Arifin Noor menjadi pendaftar pertama yang datang ke kantor KPU Kota Banjarmasin, dengan iring-iringan hadrah.

Sebelum mendaftar, bapaslon ini bersama tim pada saat itu terlebih dahulu menyelenggarakan shalat dhuha di mesjid Hasanuddin Majedi, yang kemudian dilanjutkan dengan jalan kaki menuju kantor KPU Kota Banjarmasin.